Foto:Pixabay.com |
VISTORBELITUNG.COM,Di atas bukit yang diselimuti kabut tebal, berdiri sebuah rumah tua yang telah lama ditinggalkan. Konon, rumah itu menyimpan kisah tragis dan dihantui oleh arwah seorang anak kecil.
Rani, seorang gadis pemberani dan penuh rasa ingin tahu, memutuskan untuk menjelajahi rumah tua itu. Ia tidak percaya dengan cerita-cerita hantu yang beredar, dan ingin membuktikan sendiri kebenarannya.
Saat Rani memasuki rumah, ia merasakan hawa dingin yang menusuk tulang. Suasana di dalam rumah begitu sunyi dan penuh debu. Rani melangkah dengan hati-hati, matanya menjelajahi setiap sudut ruangan yang remang-remang.
Di salah satu ruangan, Rani menemukan sebuah boneka tua yang tergeletak di atas ranjang berdebu. Boneka itu terbuat dari porselen, dengan rambut pirang yang kusut dan mata biru yang kosong. Rani merasa aneh dengan boneka itu, dan ia merasakan aura negatif yang berasal darinya.
Rani memutuskan untuk membawa boneka itu pulang. Ia berharap dengan membawa boneka itu, ia dapat menguak misteri dan kisah tragis yang ada di balik rumah tua itu.
"Sejak saat itu, kejadian aneh mulai terjadi di rumah Rani. Boneka porselen itu selalu menemaninya, dan Rani merasa seolah-olah boneka itu selalu mengawasinya. Ia sering mendengar suara bisikan di malam hari, dan bayangan-bayangan aneh terlihat di sudut matanya."
Suatu malam, Rani terbangun karena merasakan hawa dingin yang menusuk. Ia melihat boneka porselen itu duduk di atas dadanya, matanya yang kosong menatap tepat ke arahnya. Rani merasa ketakutan dan berusaha untuk mendorong boneka itu, namun boneka itu terasa sangat berat.
Tiba-tiba, Rani mendengar suara tangisan pilu dari dalam boneka itu. Ia membuka mulut boneka itu dan menemukan sebuah surat kecil yang sudah menguning. Di dalam surat itu, terungkap kisah tragis seorang anak kecil bernama Lily yang dibunuh di rumah tua itu.
Lily dibunuh oleh orang tuanya sendiri karena mereka tidak ingin Lily bermain dengan boneka porselen itu. Boneka itu adalah hadiah dari nenek Lily, dan konon boneka itu memiliki kekuatan gaib. Orang tua Lily takut bahwa boneka itu akan membawa pengaruh buruk bagi Lily.
Rani merasa sedih dan kasihan kepada Lily. Ia ingin membantu Lily untuk menemukan kedamaian. Rani membawa boneka porselen itu kembali ke rumah tua, dan di sana ia melakukan ritual untuk membebaskan arwah Lily.
Setelah ritual itu, Rani tidak lagi merasakan aura negatif di rumah tua itu. Ia pun tidak pernah melihat boneka porselen itu lagi. Rani yakin bahwa Lily sudah menemukan kedamaian dan arwahnya telah bebas dari belenggu rumah tua itu.
Hingga saat ini, rumah tua di atas bukit itu masih berdiri kokoh, namun tidak ada yang berani mendekatinya. "Kisah Rani dan boneka porselen" itu menjadi legenda di antara penduduk desa, dan menjadi pengingat tentang bahaya keserakahan dan ketakutan.