Foto:Pixabay.com |
VISTORBELITUNG.COM,Modus penipuan melalui telepon semakin marak dan canggih. Pelaku seringkali menyamar menjadi pihak yang terpercaya, seperti petugas bank, polisi, atau bahkan keluarga untuk menipu korban. Berikut beberapa modus yang sering digunakan:
• Panggilan Palsu dari Bank:
^ Pelaku mengaku sebagai petugas bank dan menginformasikan adanya masalah pada rekening korban, seperti transaksi mencurigakan atau kartu yang terblokir.
^ Korban kemudian diminta untuk memberikan informasi pribadi, seperti nomor PIN, OTP (One-Time Password), atau data kartu kredit.
^ Informasi ini kemudian digunakan oleh pelaku untuk mengakses rekening korban dan melakukan penarikan dana.
^ Penipuan Berkedok Undian atau Hadiah:
^ Korban menerima telepon yang memberitahukan bahwa mereka telah memenangkan hadiah atau undian.
^ Untuk mengklaim hadiah, korban diminta untuk membayar sejumlah uang sebagai biaya administrasi atau pajak.
^ Setelah melakukan pembayaran, korban tidak pernah menerima hadiah yang dijanjikan.
^ Penipuan Berkedok Keluarga yang Kesulitan:
^ Pelaku menyamar menjadi anggota keluarga yang sedang dalam keadaan darurat dan membutuhkan uang segera.
^ Korban yang panik akan segera mentransfer uang tanpa melakukan konfirmasi terlebih dahulu.
• Panggilan Palsu dari Instansi Pemerintah:
^ Pelaku mengaku sebagai petugas dari instansi pemerintah, seperti pajak atau kepolisian.
^ Korban kemudian diminta untuk membayar denda atau biaya administrasi dengan cara mentransfer uang ke rekening tertentu.
Bagaimana Cara Kerja Modus Ini?
^ Teknik Social Engineering: Pelaku memanfaatkan psikologi manusia, seperti rasa takut, keserakahan, atau rasa percaya terhadap otoritas.
^ Informasi Pribadi: Pelaku mengumpulkan informasi pribadi korban dari berbagai sumber, seperti media sosial atau database yang bocor.
^ Teknologi: Pelaku menggunakan teknologi canggih untuk memalsukan nomor telepon, mengirim SMS palsu, atau bahkan melakukan rekayasa suara.
Cara Mencegah:
^ Jangan Mudah Percaya: Selalu waspada terhadap panggilan telepon yang tidak dikenal, terutama jika meminta informasi pribadi atau meminta transfer uang.
^ Verifikasi Informasi: Jika menerima panggilan yang mencurigakan, segera hubungi kembali lembaga atau instansi terkait menggunakan nomor telepon resmi yang tertera di website resmi mereka.
^ Jangan Berikan Informasi Pribadi: Jangan pernah memberikan informasi pribadi, seperti nomor PIN, OTP, atau data kartu kredit kepada siapa pun, termasuk orang yang mengaku sebagai petugas bank atau instansi pemerintah.
^ Aktifkan Fitur Keamanan: Aktifkan fitur keamanan tambahan pada ponsel dan rekening bank, seperti verifikasi dua langkah (two-factor authentication) dan notifikasi transaksi.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Terjadi?
^ Blokir Kartu: Segera blokir kartu ATM dan kartu kredit Anda.
^ Hubungi Bank: Laporkan kejadian tersebut kepada bank Anda dan minta bantuan untuk memblokir rekening Anda.
^ Laporkan ke Polisi: Buat laporan polisi sebagai bukti untuk proses hukum lebih lanjut.
Penting untuk diingat: Pihak bank atau lembaga resmi tidak akan pernah meminta Anda untuk memberikan informasi pribadi melalui telepon.
Mari bersama-sama meningkatkan kesadaran akan modus penipuan ini dan melindungi diri kita serta orang-orang di sekitar kita.