Cerita CINTA - Gadis Cantik Mencintai Pria Tua -->
Selasa, 15 April 2025

Cerita CINTA - Gadis Cantik Mencintai Pria Tua

24 Mar 2025, March 24, 2025
Foto: Gemini AI


VISTORBELITUNG.COM,Di sebuah kota kecil yang dipenuhi bunga sakura, hiduplah seorang gadis cantik bernama **Aira**. Rambutnya yang hitam legam selalu terurai lembut, dan matanya yang seperti bintang selalu memancarkan kebaikan. Aira dikenal sebagai gadis yang ceria, ramah, dan penuh senyuman. Namun, di balik keceriaannya, ada satu rahasia yang ia simpan dalam hati: **ia mencintai seorang pria bernama Reyhan**.  


Reyhan adalah pemuda pendiam yang bekerja sebagai penjaga perpustakaan kota. Ia selalu terlihat serius dengan kacamata dan buku-bukunya, tetapi Aira melihat sesuatu yang lebih—ketulusan dalam setiap tindakannya. Reyhan sering membantu anak-anak kecil yang tersesat di perpustakaan, atau membelikan makanan untuk kucing liar di belakang gedung.  


Aira selalu datang ke perpustakaan setiap minggu, berpura-pura mencari buku baru, padahal yang ia cari hanyalah kesempatan untuk melihat Reyhan. Kadang, jika beruntung, mereka akan terlibat dalam percakapan singkat tentang novel atau cuaca. Tapi setiap kali Aira mencoba mengungkapkan perasaannya, lidahnya seperti terkunci.  


Hingga suatu hari, Aira menemukan sebuah buku puisi yang tertinggal di meja baca. Saat ia membukanya, ia terkejut melihat nama Reyhan di halaman pertama. Ternyata, Reyhan adalah seorang penulis puisi amatir, dan puisi-puisinya penuh dengan kerinduan pada seseorang.  

Dengan gemetar, Aira membaca satu puisi berjudul **"Gadis di Balik Tumpukan Buku"**:  


*"Setiap Rabu kau datang,  

dengan senyum yang kupahami sebagai cahaya.  

Aku ingin bicara, tapi kata-kata menghilang,  

mungkin karena kau terlalu indah untuk kupegang."*  


Jantung Aira berdegup kencang. Apakah Reyhan juga menyukainya? Tanpa berpikir panjang, ia menulis catatan kecil dan menyelipkannya di antara halaman buku:  


*"Kalau kau mau, aku akan datang bukan hanya di hari Rabu."*  


Keesokan harinya, Reyhan menunggunya di depan perpustakaan dengan malu-malu. Begitu melihat Aira, ia tersenyum dan mengulurkan tangan, memegang buku yang sama.  


**"Aku sudah menunggu lama untuk mengatakan ini... Aira, maukah kau membacakan puisi bersamaku?"**  


Dan di bawah rintik hujan musim semi, dua hati yang saling mencintai akhirnya bertemu dalam kejujuran. 

TerPopuler