ATLANTIS VS LEMURIA: Duel Peradaban Hilang Paling Misterius, Mana yang Lebih Memukau Imajinasi Dunia? -->

ATLANTIS VS LEMURIA: Duel Peradaban Hilang Paling Misterius, Mana yang Lebih Memukau Imajinasi Dunia?

22 May 2025, May 22, 2025

 

Foto:pixabay

JAKARTA, VISTORBELITUNG.COM,- Pernahkah Anda mendengar bisikan tentang kota-kota yang tenggelam di bawah samudra, peradaban yang begitu maju namun lenyap ditelan sejarah? Jika ya, besar kemungkinan nama Atlantis dan Lemuria langsung terlintas di benak Anda. Dua nama ini, bak koin dengan dua sisi yang berbeda, telah memikat imajinasi manusia selama berabad-abad, mengisi literatur, film, hingga menjadi bagian dari keyakinan spiritual modern.


Namun, apa sebenarnya perbedaan antara Atlantis yang legendaris dengan Lemuria yang lebih misterius? Mari kita selami lebih dalam perbandingan dua benua hilang paling ikonik ini!


Ketika berbicara tentang Atlantis, pikiran kita langsung melayang pada gambaran sebuah peradaban super maju yang pertama kali diceritakan oleh filsuf Yunani kuno, Plato, sekitar tahun 360 SM. Dalam dialognya "Timaeus" dan "Critias", Plato menggambarkan Atlantis sebagai sebuah kerajaan pulau yang luar biasa kaya dan kuat, terletak "di luar Pilar-pilar Hercules" (selat Gibraltar).


Lokasi Favorit Samudra Atlantik, dekat Selat Gibraltar.Waktu Keemasan Konon ada sekitar 9.000 tahun sebelum era Plato, atau sekitar 11.000 SM.Ciri Khas: Peradaban yang sangat maju secara teknologi. Plato menyebutkan kanal-kanal yang rumit, bangunan-bangunan megah, kekayaan mineral, dan angkatan laut yang dahsyat. Atlantis sering diasosiasikan dengan energi maskulin, ambisi, dan dominasi kehancuran Menurut Plato, kehancuran Atlantis adalah hukuman ilahi karena keserakahan dan ambisi penduduknya yang tak terkendali. Mereka mencoba menaklukkan dunia, namun akhirnya ditelan oleh gempa bumi dan tsunami dalam satu hari satu malam yang mengerikan Daya Tarik Kisah Atlantis sangat populer karena memberikan gambaran tentang potensi dan bahaya dari kemajuan teknologi tanpa diimbangi moralitas. Ia menjadi alegori tentang kesombongan manusia dan kehancuran yang bisa ditimbulkannya.


Berbeda dengan Atlantis yang punya akar pada filsafat Yunani kuno, Lemuria lahir dari dunia ilmu pengetahuan, namun kemudian berkembang pesat di ranah spiritual dan esoteris. Nama "Lemuria" pertama kali dicetuskan oleh ahli zoologi Philip Sclater pada tahun 1864. Ia mengusulkannya sebagai jembatan darat yang tenggelam di Samudra Hindia untuk menjelaskan mengapa lemur bisa ditemukan di Madagaskar dan India.


Namun, konsep Lemuria kemudian "dibajak" oleh para pemikir spiritual, terutama Helena Blavatsky, pendiri Teosofi, pada akhir abad ke-19.


Lokasi Favorit Awalnya Samudra Hindia, namun dalam narasi spiritual bergeser ke Samudra Pasifik (sering dikaitkan dengan Hawaii, Pulau Paskah, atau bahkan di bawah Gunung Shasta di California).Waktu Keemasan: Jauh lebih kuno dari Atlantis, sering disebut-sebut sebagai "ras akar ketiga" umat manusia, hidup jutaan tahun yang lalu.Ciri Khas bangsa Lemuria digambarkan sebagai peradaban yang berfokus pada spiritualitas, harmoni dengan alam, dan kesadaran tinggi. Penduduknya (para Lemurian) konon memiliki kemampuan psikis seperti telepati, hidup dalam damai, dan memiliki koneksi mendalam dengan energi bumi. Sering diasosiasikan dengan energi feminin, intuisi, dan kebijaksanaan kuno Kehancuran Lemuria juga disebut karena bencana alam, seperti perubahan kutub atau letusan gunung berapi besar, namun seringkali digambarkan sebagai bagian dari evolusi kesadaran planet. Beberapa cerita menyebutkan bahwa beberapa Lemurian berhasil menyelamatkan diri dan menyebarkan kebijaksanaan mereka ke berbagai belahan dunia. Daya Tarik Lemuria menarik bagi mereka yang mencari narasi tentang kehidupan yang lebih selaras, spiritual, dan damai, sebagai antitesis dari sifat materialistis peradaban modern.


Secara ilmiah, baik Atlantis maupun Lemuria tidak memiliki bukti konkret yang mendukung keberadaan mereka sebagai benua atau peradaban yang tenggelam secara tiba-tiba. Teori lempeng tektonik modern telah menjelaskan bagaimana benua bergerak dan formasi geologis bumi, sehingga gagasan benua yang "tenggelam" dalam semalam sangat tidak mungkin.


Namun, di ranah mitos dan spiritualitas, keduanya tetap hidup dan berkembang


Atlantis terus menjadi simbol kemajuan teknologi yang ambisius, serta peringatan akan kehancuran yang bisa datang dari keserakahan. Kisahnya sering direplikasi dalam cerita-cerita fiksi ilmiah. 


Lemuria menjadi simbol spiritualitas kuno, harmoni, dan kebijaksanaan, sering dikaitkan dengan energi penyembuhan dan evolusi kesadaran manusia dalam gerakan New Age.


Jadi, mana yang lebih memukau imajinasi dunia? Keduanya memiliki daya tariknya sendiri. Atlantis dengan dramanya yang epik dan peringatan moral yang kuat, sementara Lemuria dengan aura mistisnya yang damai dan inspirasi spiritual. Keduanya mengingatkan kita bahwa ada cerita-cerita kuno yang terus hidup, mengajak kita untuk merenungkan masa lalu, memahami masa kini, dan mungkin, membayangkan masa depan yang berbeda.


Bagaimana menurut Anda, mana yang lebih menarik, Atlantis atau Lemuria? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar!


TerPopuler