 |
| Foto:jari tangan Rasakan yang ditemukan di Piramida Mesir |
VISTORBELITUNG.COM, Sebuah foto yang memperlihatkan objek misterius menyerupai jari tangan berukuran raksasa kembali menggemparkan jagat maya dan memicu perdebatan sengit di kalangan netizen serta pegiat arkeologi amatir. Gambar tersebut, yang diunggah ulang oleh berbagai akun media sosial, menampilkan sebuah bagian tubuh yang diduga kuat adalah jari manusia purba dengan dimensi yang jauh melampaui ukuran normal.
Dalam foto yang viral itu, terlihat sebuah "jari" berwarna gelap, mirip jasad yang telah termumifikasi atau mengering, diletakkan di atas kain. Yang paling mencolok adalah pengukuran yang tertera pada gambar: panjang salah satu segmen jari sekitar 10.2 cm, dan panjang total bagian yang terlihat mencapai 33.8 cm. Angka-angka ini sontak membuat bulu kuduk merinding, mengingat ukuran rata-rata jari manusia dewasa hanya berkisar beberapa sentimeter.
Dari Mana Asal "Jari Raksasa" Ini? Misteri yang Belum Terpecahkan
Hingga saat ini, lokasi pasti penemuan "jari raksasa" ini masih diselimuti misteri. Beberapa spekulasi menyebutkan bahwa objek tersebut ditemukan di situs arkeologi kuno yang belum terpublikasi, sementara yang lain menduga ini adalah bagian dari koleksi pribadi yang bocor ke publik. Watermark "ELTHA STORY" pada gambar mengindikasikan kemungkinan berasal dari kanal konten tertentu yang kerap membahas misteri dan penemuan aneh.
"Ini gila! Kalau benar ini jari manusia, berarti ada peradaban raksasa di masa lalu, seperti cerita-cerita legenda," komentar seorang netizen di platform X (sebelumnya Twitter). Netizen lain menimpali, "Jangan-jangan ini bukti keberadaan bangsa Titan atau Nephilim seperti di kisah-kisah kuno."
Benarkah Bukti Adanya Ras Raksasa? Ilmuwan Menuntut Bukti Ilmiah Valid
Klaim penemuan jari raksasa ini seketika membangkitkan kembali kisah-kisah kuno tentang keberadaan raksasa di Bumi, mulai dari Nabi Adam yang disebut memiliki tinggi puluhan hasta, Goliath dalam kisah biblikal, hingga berbagai mitos raksasa di berbagai budaya.
Namun, kalangan ilmuwan dan arkeolog profesional menyerukan kehati-hatian dan menuntut adanya pembuktian ilmiah yang valid. "Setiap klaim penemuan semacam ini harus melalui proses verifikasi yang ketat, termasuk uji DNA, penanggalan karbon, dan analisis morfologi oleh para ahli anatomi dan paleontologi," jelas seorang antropolog yang enggan disebut namanya. "Sampai ada bukti ilmiah konkret, kita harus skeptis dan tidak langsung mempercayai gambar yang beredar di internet, karena banyak kasus hoaks atau salah identifikasi."
Sebelumnya, banyak sekali klaim serupa tentang penemuan kerangka atau bagian tubuh raksasa yang belakangan terbukti sebagai penipuan atau artefak buatan. Kekuatan teknologi manipulasi gambar dan narasi daring yang cepat menyebar membuat masyarakat harus semakin selektif dalam mencerna informasi.
Saat ini, "jari raksasa" ini tetap menjadi topik hangat yang membelah opini publik. Akankah misteri ini terkuak dengan pembuktian ilmiah, ataukah akan tetap menjadi salah satu urban legend digital yang terus beredar? Hanya waktu dan penelitian mendalam yang akan menjawabnya.