 |
| Foto:pixabay |
VISTORBELITUNG.COM,TANJUNGPANDAN, BANGKA BELITUNG - Jagat media sosial dihebohkan dengan kemunculan seorang pria misterius yang mengaku sebagai "time traveler" atau penjelajah waktu dari tahun 2045. Sosok yang dikenal dengan inisial DTI ini sontak menjadi perbincangan hangat setelah serangkaian unggahan dan pernyataannya viral di berbagai platform daring.
Pantauan pada Selasa (13/5/2025), akun-akun media sosial DTI dibanjiri komentar dan pertanyaan dari warganet yang penasaran sekaligus skeptis. Dalam unggahannya, DTI membagikan sejumlah "informasi" mengenai kejadian-kejadian di masa depan, mulai dari perkembangan teknologi yang fantastis, perubahan iklim yang semakin ekstrem, hingga situasi geopolitik global.
Salah satu klaim DTI yang paling menghebohkan adalah mengenai penemuan teknologi teleportasi massal yang akan mengubah cara transportasi manusia secara radikal. Ia juga menyebutkan adanya terobosan signifikan dalam bidang kecerdasan buatan (AI) yang melampaui ekspektasi saat ini.
"Saya datang dari tahun 2045. Banyak hal yang akan berubah drastis. Kalian belum siap dengan apa yang akan datang," tulis DTI dalam salah satu unggahannya yang viral.
Tak hanya itu, DTI juga memberikan "peringatan" mengenai potensi bencana alam yang lebih sering terjadi akibat perubahan iklim. Ia bahkan secara spesifik menyebutkan beberapa wilayah yang akan terdampak paling parah.
Kemunculan DTI sontak memicu berbagai reaksi dari warganet. Sebagian выражают ketertarikan dan kekaguman terhadap klaim-klaimnya, bahkan meminta DTI untuk memberikan prediksi yang lebih detail mengenai masa depan.
"Wow, kalau benar ini time traveler, keren banget! Coba dong spill kapan Indonesia juara Piala Dunia?" tulis salah satu warganet dengan akun @bola_mania2025.
Namun, tak sedikit pula yang menduga dan menganggap klaim DTI hanyalah sebuah sensasi atau bahkan gangguan mental. Mereka meragukan keaslian pengakuan DTI dan menudingnya hanya mencari perhatian.
"Halu tingkat dewa ini mah. Mana ada time traveler segala. Jangan mudah percaya sama yang beginian," komentar akun @anti_hoax_club.
Menanggapi fenomena "time traveler" DTI, sejumlah pakar teknologi dan media sosial memiliki keraguan yang mendalam. Mereka menilai bahwa klaim semacam ini sangat sulit dibuktikan kebenarannya dan lebih mungkin merupakan hasil dari rekayasa atau manipulasi digital.
"Dengan perkembangan teknologi saat ini, sangat mudah untuk membuat konten yang tampak meyakinkan. Bisa saja ini hanya trik marketing atau bahkan sekadar hiburan," ujar Dr. Anya Pratama, seorang ahli keamanan siber dari salah satu universitas terkemuka.
Dr. Anya juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi-informasi yang tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat, terutama yang beredar di media sosial.
Hingga berita ini diturunkan, pihak berwenang terkait belum memberikan komentar resmi mengenai fenomena "time traveler" DTI. Namun, beberapa pengamat media sosial menduga bahwa pihak berwenang mungkin akan melakukan penyelidikan jika klaim-klaim DTI dianggap meresahkan atau berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat.
Fenomena "time traveler" DTI ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih kritis dan berhati-hati dalam menerima informasi yang beredar di dunia maya. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, batas antara realitas dan rekayasa semakin tipis, dan kemampuan untuk memilah informasi yang benar menjadi semakin penting.
Apakah DTI benar-benar seorang penjelajah waktu dari masa depan? Atau hanya sekadar sensasi internet belaka? Waktu akan menjawabnya. Namun, satu hal yang pasti, kisahnya telah berhasil mencuri perhatian dan memicu perdebatan sengit di kalangan warganet.