Foto:Pesawat Supersonic Tupolev
VISTORBELITUNG.COM,TANJUNG PANDAN, BANGKA BELITUNG - Dunia penerbangan pernah dikejutkan dengan kehadiran sebuah mahakarya teknologi dari Uni Soviet: Tupolev Tu-144. Pesawat ini bukan sekadar alat transportasi, melainkan simbol kemajuan ilmu pengetahuan dan ambisi untuk menaklukkan kecepatan suara dalam penerbangan komersial. Lantas, dari manakah "angsa putih" supersonik ini berasal dan apa saja keunggulan yang membuatnya begitu istimewa?
Tupolev Tu-144 lahir dari biro desain pesawat Tupolev Design Bureau (OKB-156) yang berbasis di Moskow, Uni Soviet. Biro desain ini dipimpin oleh Andrei Nikolayevich Tupolev, seorang pionir dalam industri penerbangan Soviet yang namanya harum hingga kini. Pemerintah Soviet memberikan mandat kepada Tupolev untuk mengembangkan pesawat penumpang supersonik sebagai respons terhadap proyek serupa di negara-negara Barat, terutama Concorde yang dikembangkan bersama oleh Inggris dan Prancis.
Pengembangan Tu-144 dimulai pada awal tahun 1960-an. Tim insinyur Tupolev bekerja keras untuk mengatasi berbagai tantangan teknis dalam mewujudkan penerbangan supersonik komersial. Hasilnya adalah sebuah pesawat yang revolusioner dengan desain sayap delta ganda yang khas, memungkinkan stabilitas dan performa tinggi pada kecepatan supersonik.
Spesifikasi Mengagumkan Tupolev Tu-144:
• Kecepatan Maksimum: Mencapai Mach 2.35 (sekitar 2.500 km/jam), jauh melampaui kecepatan suara.
• Rentang Jelajah: Sekitar 6.500 km, memungkinkan penerbangan antar kota besar dalam waktu singkat.
• Kapasitas Penumpang: Bervariasi antara 55 hingga 140 penumpang, tergantung konfigurasi kabin.
• Mesin: Ditenagai oleh empat mesin turbofan Kuznetsov NK-144 yang menghasilkan daya dorong luar biasa.
• Dimensi: Panjang sekitar 65.7 meter, lebar sayap sekitar 28.8 meter, dan tinggi sekitar 12.8 meter.
• Fitur Unik: Salah satu fitur paling mencolok adalah canard yang dapat ditarik (retractable) di bagian depan pesawat. Canard ini berfungsi untuk meningkatkan stabilitas dan kendali saat lepas landas dan mendarat pada kecepatan rendah.
Penerbangan perdana Tupolev Tu-144 terjadi pada tanggal 31 Desember 1968, bahkan lebih dulu dari Concorde yang terbang pertama kali pada Maret 1969. Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Uni Soviet dan menunjukkan kemampuan teknologi mereka di kancah internasional.
Meskipun demikian, Tu-144 menghadapi berbagai kendala operasional dan komersial. Kecelakaan tragis pada Paris Air Show tahun 1973 juga turut mempengaruhi citra dan pengembangan lebih lanjut pesawat ini. Layanan penumpang komersial Tu-144 berlangsung singkat, dari tahun 1977 hingga 1978, dengan rute utama antara Moskow dan Almaty (Kazakhstan).
Kendati demikian, warisan Tupolev Tu-144 tetap abadi. Pesawat ini menjadi bukti pencapaian luar biasa dalam bidang aeronautika dan menjadi inspirasi bagi pengembangan teknologi penerbangan di masa depan. Asal-usulnya yang kuat dari biro desain Tupolev di jantung Uni Soviet menegaskan dedikasi dan keahlian para insinyur Soviet dalam mewujudkan mimpi penerbangan supersonik.
Meskipun tidak lagi beroperasi secara komersial, beberapa unit Tu-144 masih ada dan menjadi bagian dari koleksi museum penerbangan, mengingatkan kita akan era ambisius ketika manusia berusaha menembus batas kecepatan dalam perjalanan udara.