![]() |
Foto:Drone Shahed 238 |
VISTORBELITUNG.COM, Jakarta – Iran kembali menunjukkan taringnya dalam pengembangan teknologi militer. Setelah sukses dengan berbagai varian drone tempur, Teheran kini meluncurkan inovasi terbarunya, drone serang Shahed-238. Pesawat tak berawak ini diklaim sebagai drone bertenaga jet operasional pertama yang diproduksi Iran, yang mampu terbang dengan kecepatan mendekati kecepatan suara dan membawa muatan bom yang signifikan.
Narasi yang beredar menyebutkan bahwa Shahed-238 dirancang sebagai drone serang multiguna yang efektif untuk menyerang target di laut maupun darat. Kecanggihan drone ini terletak pada kemampuannya untuk beroperasi dengan panduan gabungan antara sistem satelit dan elektro-optik, memastikan akurasi serangan yang tinggi.
Salah satu fitur menonjol dari Shahed-238 adalah penggunaan lambung komposit dengan sistem RCS (Radar Crossing System) yang canggih. Hal ini menunjukkan fokus Iran pada teknologi stealth atau kemampuan siluman, yang bertujuan untuk mengurangi jejak radar drone sehingga sulit dideteksi oleh pertahanan musuh. Selain itu, drone ini juga dilengkapi dengan sistem peperangan elektronik internal, mengindikasikan kemampuannya untuk mengganggu atau menghindari sistem pertahanan lawan.
Shahed-238 disebut-sebut memiliki spesifikasi yang cukup mengesankan. Drone ini mampu terbang dengan kecepatan mendekati Mach 0,95, sebuah kecepatan yang sangat tinggi untuk kelas drone serang. Kecepatan ini memungkinkan Shahed-238 untuk mencapai target dengan cepat dan meminimalkan waktu reaksi musuh.
Dalam hal kemampuan membawa muatan, drone ini disebutkan mampu membawa 4 bom berpandu. Kemampuan ini menunjukkan bahwa Shahed-238 didesain untuk serangan presisi yang efektif terhadap berbagai jenis target.
Jangkauan operasional Shahed-238 juga cukup luas, mencapai 1200 kilometer, dengan kemampuan terbang di ketinggian hingga 8000 meter. Jangkauan ini memungkinkan Iran untuk melancarkan serangan jarak jauh tanpa harus menempatkan pesawat berawak dalam bahaya.
Untuk mendukung performa tinggi ini, Shahed-238 ditenagai oleh mesin turbojet Tulpan, yang disebutkan sebagai salinan dalam negeri. Hal ini menandakan kemandirian Iran dalam memproduksi komponen penting untuk sistem persenjataan canggih mereka.
Pengembangan Shahed-238 ini tentu memiliki implikasi yang signifikan, baik di tingkat regional maupun global. Kehadiran drone serang bertenaga jet dengan kemampuan stealth dan jangkauan luas dapat mengubah dinamika kekuatan militer di Timur Tengah. Negara-negara tetangga dan kekuatan global akan memantau ketat perkembangan dan penyebaran teknologi ini.
Iran, yang selama ini menghadapi sanksi internasional, terus menunjukkan kemampuannya dalam mengembangkan teknologi pertahanan sendiri. Shahed-238 menjadi bukti terbaru dari upaya Iran untuk memperkuat kapabilitas militer mereka, terutama di sektor pesawat tak berawak, yang telah terbukti efektif dalam berbagai konflik di seluruh dunia.