Abad Kekosongan MESOPOTAMIA Terjadi Pada Zaman Nabi NUH As -->

Abad Kekosongan MESOPOTAMIA Terjadi Pada Zaman Nabi NUH As

22 Jun 2025, June 22, 2025

Foto : Ilustrasi Kota Mesopotamia


VISTORBELITUNG.COM,Di antara kenabian Nabi Nuh AS dan Nabi Ibrahim AS, ada periode yang bisa dianggap sebagai "masa kekosongan" atau Fatrah, meskipun tidak sepopuler Fatrah antara Nabi Isa AS dan Nabi Muhammad SAW.


Setelah banjir besar pada masa Nabi Nuh AS, bumi dihuni kembali oleh keturunan Nabi Nuh. Pada awalnya, mereka mengikuti ajaran tauhid yang dibawa Nabi Nuh. Namun, seiring berjalannya waktu, syirik dan penyembahan berhala kembali muncul. Ini adalah karakteristik umum dari Fatrah, kemunduran spiritual dan keagamaan setelah berakhirnya risalah seorang nabi, sebelum nabi berikutnya diutus.


Pada masa ini, masyarakat mulai membangun peradaban lagi. Salah satu peradaban yang terkenal adalah di wilayah Mesopotamia (sekarang Irak), termasuk kota Ur yang merupakan tempat kelahiran Nabi Ibrahim AS. Di sinilah penyembahan berhala, bintang, dan patung menjadi praktik yang dominan, dan sistem kerajaan yang kuat mulai terbentuk. Raja Namrud, yang sezaman dengan Nabi Ibrahim, adalah contoh penguasa yang mengaku sebagai tuhan dan menindas rakyatnya.


Sejarah mencatat bahwa kemusyrikan pertama setelah banjir Nabi Nuh AS muncul melalui pemujaan terhadap orang-orang saleh yang telah meninggal. Orang-orang mulai membuat patung atau gambar untuk mengenang mereka, yang kemudian berkembang menjadi objek sesembahan. Ini adalah cikal bakal penyembahan berhala yang kemudian dilawan habis-habisan oleh Nabi Ibrahim AS.


Prinsip Ahlul Fatrah (orang-orang yang hidup di masa kekosongan) juga berlaku untuk periode ini. Keadilan Allah SWT ditegaskan dalam Al-Qur'an: "Dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul" (QS. Al-Isra: 15). Ini berarti bahwa mereka yang hidup di masa ini, tanpa risalah kenabian yang jelas dan tanpa mengetahui kebenaran tauhid, tidak akan dihukum atas dasar ketidaktahuan mereka.


Masa Fatrah ini berakhir dengan diutusnya Nabi Ibrahim AS. Beliau diutus untuk kembali menegakkan ajaran tauhid yang murni, menghancurkan berhala-berhala, dan mengajak manusia kembali menyembah Allah SWT semata. Perjuangan Nabi Ibrahim sangat berat karena ia harus menghadapi Raja Namrud dan masyarakatnya yang keras kepala dalam kesyirikan.


Jadi, meskipun tidak disebut "abad kekosongan" secara spesifik dalam konteks Nabi Nuh AS, periode antara Nabi Nuh AS dan Nabi Ibrahim AS memang merupakan masa Fatrah di mana ajaran tauhid mulai pudar dan kemusyrikan kembali merajalela sebelum Nabi Ibrahim AS diutus untuk memperbarui dan membawanya kembali.


TerPopuler