 |
| Foto:vistorbelitung |
VISTORBELITUNG.COM,Dalam sebuah perkembangan diplomatik yang signifikan, Tiongkok dilaporkan telah menghalangi upaya India untuk mendapatkan kursi permanen di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB). Langkah ini menjadi kemunduran bagi aspirasi lama India untuk mereformasi badan global yang kuat tersebut dan memperoleh pengaruh yang lebih besar di panggung dunia.
Meskipun rincian mengenai kejadian spesifik penghalangan ini masih terus muncul, Tiongkok secara historis memang menjadi ganjalan utama bagi keanggotaan permanen India. DK PBB saat ini memiliki lima anggota tetap Tiongkok, Prancis, Rusia, Inggris Raya, dan Amerika Serikat yang semuanya memiliki hak veto. India, bersama dengan negara-negara aspiran lainnya seperti Brasil, Jerman, dan Jepang (secara kolektif dikenal sebagai G4), secara konsisten berargumen untuk perluasan DK PBB agar lebih mencerminkan realitas global saat ini.
Oposisi Tiongkok sering dikaitkan dengan berbagai faktor, termasuk rivalitas geopolitik, kekhawatiran tentang meningkatnya pengaruh India di Asia, dan keinginan untuk mempertahankan posisi uniknya sebagai satu-satunya anggota tetap Dewan Keamanan dari Asia. Beijing sering menekankan perlunya "solusi paket" untuk reformasi DK PBB, menyiratkan bahwa setiap perluasan harus memenuhi kepentingan semua pihak dan menghindari pendekatan yang terburu-buru.
Perkembangan terbaru ini menggarisbawahi tantangan persisten yang dihadapi India dalam upayanya meraih kursi tetap DK PBB, meskipun mendapat dukungan luas dari kekuatan besar lainnya seperti Amerika Serikat, Prancis, Rusia, dan Inggris Raya. Upaya diplomatik India untuk mendorong "multilateralisme yang direformasi" dan PBB yang lebih representatif terus berlanjut, namun hak veto Tiongkok tetap menjadi penghalang yang tangguh.