BREAKING: RUSIA KUASAI TAMBANG LITHIUM YANG DIJANJIKAN ZELENSKY UNTUK TRUMP DALAM KESEPAKATAN MINERAL


Foto:Vistorbelitung


VISTORBELITUNG.COM,Pasukan Rusia telah menguasai deposit lithium Shevchenko di Ukraina timur, aset strategis yang terkait dengan kesepakatan mineral AS-Ukraina baru-baru ini. Langkah ini menjadi pukulan bagi upaya Kyiv memanfaatkan kekayaan mineralnya untuk rekonstruksi pascaperang dan menarik investasi Barat serta memunculkan pertanyaan tentang kelayakan kesepakatan Trump-Zelensky.  


Deposit Shevchenko, terletak di dekat desa Shevchenko di Oblast Donetsk, merupakan salah satu cadangan lithium terbesar Ukraina, diperkirakan menyimpan 11–14 juta ton spodumene berkualitas tinggi (mineral kaya lithium). Pasukan Rusia mendesak ke lokasi tersebut akhir Juni lalu di tengah pertempuran sengit, mengkonsolidasikan kendali mereka meski ada serangan balik Ukraina.  


Mengapa penting Lithium sangat dibutuhkan untuk baterai kendaraan listrik dan teknologi energi bersih. Deposit Shevchenko menjadi pusat perhatian dalam pakta mineral April 2025 antara Ukraina dan AS, yang menjamin akses preferensial bagi investor AS sebagai imbalan pendanaan rekonstruksi dan bantuan militer.  


Tujuan Rusia Moskow telah memberi sinyal rencana pengembangan deposit tersebut, dengan pejabat pro-Kremlin menyebutnya sebagai "prioritas" untuk eksploitasi di masa depan.  


Dampak pada Kesepakatan Mineral AS-Ukraina


Dana Investasi Rekonstruksi AS-Ukraina, yang ditandatangani April lalu, dirancang untuk menarik investasi swasta di mineral kritis Ukraina, termasuk lithium, titanium, dan logam tanah jarang. Beberapa poin penting:  


- Pembagian pendapatan 50/50 dari proyek pertambangan baru.  


- Tidak ada pembayaran utang untuk bantuan AS sebelumnya, konsesi yang diperoleh Ukraina setelah negosiasi alot.


- Tidak ada jaminan keamanan eksplisit, membuat proyek sumber daya rentan terhadap serangan Rusia.  


Meski kehilangan Shevchenko, pejabat Ukraina bersikeras bahwa kesepakatan tetap berlaku, dengan beralih ke lapangan lithium Dobra di Ukraina tengah situs yang lebih besar namun belum dikembangkan dengan 80–105 juta ton bijih. Namun, analis memperingatkan bahwa tanpa kendali stabil atas wilayah kaya sumber daya, kemampuan Kyiv memenuhi kesepakatan ini dipertanyakan.  



1. Perang sumber daya: Perebutan Rusia menegaskan strateginya untuk menguasai aset ekonomi Ukraina, termasuk cadangan mineral senilai $350 miliar di wilayah pendudukan.  


2.Ketidakpastian investor: Risiko keamanan ditunjukkan oleh serangan rudal Rusia yang terus-menerus bisa menghambat investasi pertambangan jangka panjang, yang membutuhkan stabilitas puluhan tahun.


3.Gesekan diplomatik: AS sempat menjadikan kesepakatan mineral ini sebagai sinyal ke Moskow, tapi Putin mengabaikannya, menyombongkan bahwa Rusia memiliki cadangan jauh lebih besar daripada Ukraina.  


Militer Ukraina berjanji merebut kembali Shevchenko, tetapi kesuksesannya bergantung pada pengiriman senjata Barat. Lapangan Dobra kini menjadi proyek lithium andalan Kyiv, dengan proses lelang segera dibuka untuk konsorsium terkait AS.  Gedung Putih belum berkomentar, tapi tidak adanya jaminan keamanan dalam kesepakatan membuat sumber daya Ukraina rentan terhadap perluasan Rusia.  


Perebutan terbaru Rusia tidak hanya merampas aset ekonomi penting Ukraina, tetapi juga menguji ketahanan diplomasi mineral yang didukung Barat di zona perang. Kehilangan Shevchenko mungkin memicu pertanyaan—akankah AS dan sekutu meningkatkan perlindungan untuk sumber daya Ukraina yang tersisa, atau akankah Moskow terus memanfaatkan kekosongan ini?  


Sumber: Kyiv Independent [1], BBC [2], CSIS [3], NY Post [5], Al Jazeera [8], Euromaidan Press [10].*

Previous Post Next Post

Smartwatchs