![]() |
Foto:vistorbelitung/ketegangan Tiwan Vs Amerika Serikat |
VISTORBELITUNG.COM,BEIJING – Ketegangan di Selat Taiwan kembali memanas setelah Tiongkok mengeluarkan peringatan keras yang ditujukan kepada Amerika Serikat dan sekutu-sekutu regionalnya. Dalam sebuah pernyataan yang dilansir oleh media pemerintah Tiongkok pada Rabu, 16 Juli 2025, Beijing menegaskan sikap tegasnya terkait isu Taiwan.
"Jika Amerika Serikat menggunakan proksi regionalnya untuk melawan Taiwan, kami akan menghancurkan setiap dari mereka," demikian bunyi pernyataan yang dikutip secara luas, mengindikasikan eskalasi retorika yang signifikan dari Beijing.
Pernyataan ini datang di tengah meningkatnya kekhawatiran global akan potensi konflik di Selat Taiwan. Amerika Serikat, sebagai pendukung utama Taiwan, telah berulang kali menegaskan komitmennya untuk membantu Taiwan mempertahankan diri, meskipun kebijakan "ambiguitas strategis" masih dipertahankan. Di sisi lain, Tiongkok menganggap Taiwan sebagai provinsi pemberontak yang harus disatukan kembali dengan daratan, bahkan jika itu harus melalui kekuatan militer.
Ancaman ini secara eksplisit menargetkan negara-negara di Asia-Pasifik yang memiliki aliansi keamanan dengan Amerika Serikat, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Filipina, yang seringkali dianggap sebagai "proksi regional" dalam narasi Tiongkok. Pernyataan ini dapat diartikan sebagai upaya Tiongkok untuk menekan negara-negara tersebut agar tidak terlibat dalam skenario konflik Taiwan, atau menghadapi konsekuensi militer langsung.
Analis hubungan internasional menilai pernyataan Tiongkok ini sebagai upaya untuk memperjelas "garis merah" Beijing dan untuk menguji batas kesabaran Washington serta sekutu-sekutunya. Ini juga dapat dilihat sebagai respons terhadap peningkatan latihan militer bersama antara AS dan sekutunya di kawasan Indo-Pasifik, serta dukungan diplomatik dan militer yang terus mengalir ke Taiwan.
Pemerintah Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya belum memberikan tanggapan resmi terhadap pernyataan terbaru Tiongkok ini. Namun, ancaman ini dipastikan akan memicu kekhawatiran yang lebih besar di kawasan dan berpotensi memperdalam ketegangan geopolitik yang sudah ada.
Situasi di Selat Taiwan tetap menjadi salah satu titik nyala paling berbahaya di dunia, dan pernyataan agresif dari Tiongkok ini hanya akan menambah bahan bakar ke dalam api yang sudah berkobar. Dunia kini menantikan bagaimana Washington dan sekutunya akan menanggapi provokasi verbal terbaru dari Beijing ini.