 |
| Foto:Vistorbelitung/ |
VISTORBELITUNG.COM,Washington D.C., 19 Juli 2025 – Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menegaskan pandangannya bahwa hilangnya status dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia akan setara dengan kekalahan dalam "perang dunia". Pernyataan keras ini disampaikannya berulang kali pada Juli 2025, menyoroti betapa krusialnya posisi dolar bagi kekuatan global Amerika.
Bagi Trump, status dolar sebagai cadangan global adalah prioritas tertinggi. Ia telah menyatakan kekhawatirannya di tengah diskusi mengenai upaya blok ekonomi seperti BRICS untuk menantang dominasi dolar. Menurutnya, mempertahankan supremasi dolar adalah fondasi kekuatan ekonomi dan politik AS di panggung internasional.
Pernyataan ini muncul saat Trump menandatangani GENIUS Act menjadi undang-undang. Regulasi ini bertujuan untuk menetapkan kerangka kerja bagi payment stablecoin, yang merupakan aset kripto yang nilainya dipatok pada mata uang fiat seperti dolar AS. Trump meyakini bahwa undang-undang ini adalah langkah signifikan untuk mengokohkan kepemimpinan Amerika dalam keuangan global dan ranah mata uang kripto.
Ia berargumen bahwa stablecoin akan meningkatkan permintaan akan obligasi Treasury AS, yang pada gilirannya akan membantu mengamankan status dolar sebagai mata uang cadangan. Dengan demikian, stablecoin dilihat sebagai alat strategis untuk memperkuat posisi dolar.
Trump secara konsisten menunjukkan komitmennya untuk mencegah dolar kehilangan posisinya. "Kita tidak akan membiarkan Dolar merosot," tegasnya. "Kita tidak akan membiarkan itu terjadi. Dolar adalah raja. Kita akan mempertahankannya seperti itu." Retorikanya secara langsung mengaitkan kekuatan dolar dan perannya secara global dengan kekuatan keseluruhan serta kedudukan Amerika di dunia. Baginya, mempertahankan dominasi dolar adalah mempertahankan kedaulatan dan pengaruh Amerika.