Iran Mengembangkan Pesawat Tempur Generasi ke-5 Qaher-313, Mirip Shenyang J-35 atau F-35 -->

Iran Mengembangkan Pesawat Tempur Generasi ke-5 Qaher-313, Mirip Shenyang J-35 atau F-35

6 Jul 2025, July 06, 2025

 

Foto:vistorbelitung

VISTORBELITUNG.COM,TEHERAN, IRAN – Iran telah mengumumkan bahwa mereka sedang dalam tahap pengembangan pesawat tempur generasi kelima, Qaher-313 (juga dikenal sebagai Conqueror-313). Proyek ambisius ini bertujuan untuk menghadirkan jet tempur canggih yang diklaim memiliki karakteristik serupa dengan pesawat siluman modern seperti Shenyang J-35 Tiongkok atau F-35 Lightning II milik Amerika Serikat.


Pengembangan Qaher-313 pertama kali diumumkan pada Februari 2013, dengan Iran menampilkan prototipe dan maket yang mengindikasikan kemampuan siluman dan manuver tinggi. Sejak itu, proyek ini telah menjadi subjek pengawasan ketat dan seringkali skeptisisme dari para analis militer internasional. Banyak pihak meragukan kemampuan Iran untuk secara mandiri memproduksi pesawat tempur generasi kelima yang setara dengan standar global.


Pada awal perkembangannya, Qaher-313 digambarkan sebagai pesawat tempur berawak tunggal yang dirancang dengan material canggih, tanda radar yang sangat rendah, dan kemampuan operasi di ketinggian rendah. Klaim ini juga mencakup kapasitas untuk membawa bom seberat 2.000 pon atau rudal udara-ke-udara jenis PL-12.


Namun, laporan terbaru dari awal tahun 2023 menunjukkan adanya perubahan signifikan dalam arah pengembangan Qaher-313. Iran mengumumkan bahwa pesawat ini sedang dimodifikasi dari pesawat tempur berawak menjadi Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau drone. Pergeseran ini mengindikasikan adaptasi terhadap kemampuan manufaktur UAV Iran yang berkembang pesat dan minat global terhadap drone tempurnya. Pada 6 Februari 2025, varian UAV dari Qaher-313, yang dikenal sebagai JAS 313, diresmikan sebagai drone angkatan laut dengan dua versi, salah satunya berukuran 60% dan lainnya 20% dari ukuran aslinya.


"Sejak awal, para ahli independen dan komunitas militer internasional telah menyatakan keraguan besar tentang kelayakan dan kemampuan Qaher-313 sebagai pesawat tempur generasi kelima. Beberapa kritik utama meliputi", 


Ukuran dan Kompartemen Senjata,Pesawat ini tampak terlalu kecil untuk membawa bahan bakar dan persenjataan yang memadai, sehingga berpotensi membatasi jangkauan penerbangan dan daya tembaknya.


Radar dan Saluran Udara Bagian hidung Qaher-313 dinilai terlalu kecil untuk menampung radar modern, dan saluran udaranya dianggap tidak sesuai untuk pesawat tempur, apalagi generasi kelima.

 

Material dan Avionik digunakan Beberapa pengamat menyebutkan bahwa kanopi pesawat tampak terbuat dari "plastik dasar" dan avioniknya mirip dengan yang ditemukan pada pesawat penerbangan umum yang jauh lebih sederhana, bukan jet tempur canggih.


Meskipun demikian, Iran terus menekankan bahwa proyek Qaher-313 telah mencapai kematangan teknologi. Alih-alih mengoperasikannya sebagai pesawat tempur berawak, fokus kini beralih pada pemanfaatannya sebagai platform tak berawak yang fleksibel.


Perbandingan dengan J-35 dan F-35


Klaim bahwa Qaher-313 mirip dengan Shenyang J-35 atau F-35 menimbulkan perbandingan yang menarik seperti Shenyang J-35, Jet tempur siluman bermesin ganda Tiongkok ini dirancang untuk operasi berbasis kapal induk dan darat. J-35 memiliki kemampuan siluman, kelincahan tinggi, dan sensor fusion canggih, bersaing dengan F-35. Ia dirancang dengan kompartemen senjata internal untuk misi siluman dan hardpoint eksternal untuk berbagai amunisi.


F-35 Lightning II Pesawat tempur generasi kelima buatan AS ini dikenal dengan kombinasi siluman canggih, kecepatan, kelincahan, informasi sensor yang terintegrasi penuh, operasi berbasis jaringan, dan dukungan berkelanjutan. F-35 adalah pesawat multiperan yang sangat mematikan, mudah bertahan, dan terhubung, dengan kemampuan sensor terdepan.


Jika Iran berhasil mengembangkan varian drone dari Qaher-313 yang memiliki kemampuan siluman dan operasional yang signifikan, ini bisa menjadi tambahan yang relevan bagi kekuatan militer Iran, terutama dalam konteks proliferasi drone tempur di arena global. Namun, klaim kesetaraan dengan J-35 atau F-35 masih memerlukan bukti dan validasi independen yang kuat.


Perkembangan Qaher-313 ini menunjukkan ambisi Iran untuk meningkatkan kemampuan pertahanan udaranya secara mandiri, meskipun dengan tantangan teknis dan keraguan internasional yang signifikan.


TerPopuler