![]() |
Foto:vistorbelitung |
VISTORBELITUNG.COM,Washington D.C. – Dalam sebuah kunjungan yang sebelumnya dirahasiakan ke Gedung Putih, Menteri Pertahanan Arab Saudi, Pangeran Khalid bin Salman, dilaporkan menyampaikan ucapan selamat langsung kepada Presiden Trump atas keberhasilan serangan militer AS terhadap Iran. Demikian laporan yang dilansir oleh Fox News.
Kunjungan yang tidak diumumkan secara luas ini menggarisbawahi kedalaman hubungan strategis antara Washington dan Riyadh, terutama di tengah ketegangan yang terus membara di Timur Tengah. Pertemuan tingkat tinggi ini, yang melibatkan salah satu pejabat kunci dari Kerajaan Saudi, mengindikasikan adanya koordinasi dan dukungan kuat terhadap kebijakan luar negeri AS di kawasan tersebut.
Menurut laporan Fox News, inti dari pertemuan tersebut adalah pembahasan mengenai situasi keamanan regional. Ucapan selamat dari Pangeran Khalid bin Salman secara spesifik merujuk pada "serangan sukses" yang dilancarkan oleh pemerintahan Presiden Trump terhadap Iran. Detail mengenai sifat atau target spesifik dari serangan yang dimaksud tidak disebutkan dalam laporan awal ini, namun implikasinya sangat signifikan mengingat rivalitas geopolitik yang telah berlangsung lama antara Arab Saudi dan Iran.
Kunjungan Menteri Pertahanan Saudi ke Gedung Putih, khususnya dalam konteks ucapan selamat atas tindakan militer terhadap Iran, mengirimkan sinyal kuat kepada Teheran mengenai keselarasan posisi antara Washington dan Riyadh. Ini juga dapat diinterpretasikan sebagai penegasan dukungan Saudi terhadap pendekatan keras Amerika Serikat terhadap Iran.
Kedua negara memiliki kekhawatiran yang sama terkait program nuklir Iran, dukungan terhadap kelompok proksi regional, dan stabilitas jalur pelayaran vital di Teluk. Kunjungan ini kemungkinan besar membahas strategi bersama untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, serta memperkuat aliansi dalam menghadapi dinamika regional yang kompleks.
Detail lebih lanjut mengenai isi pembicaraan atau dampak dari kunjungan ini masih belum terungkap. Namun, laporan ini telah menarik perhatian luas dan akan menjadi fokus analisis bagi para pengamat kebijakan luar negeri dan keamanan di seluruh dunia.