Tawaran Jet Tempur Ganda Rusia yang Berani kepada India: Produksi Su-57 dan Pengiriman Su-35 di Tengah Frustrasi Iran -->

Tawaran Jet Tempur Ganda Rusia yang Berani kepada India: Produksi Su-57 dan Pengiriman Su-35 di Tengah Frustrasi Iran

7 Jul 2025, July 07, 2025

 


VISTORBELITUNG.COM,New Delhi/Moskow – Dalam langkah signifikan untuk memperdalam hubungan pertahanan jangka panjangnya dengan India dan memenuhi kebutuhan mendesak Angkatan Udara India (IAF) akan pesawat tempur modern, Rusia dilaporkan telah mengajukan proposal ganda yang komprehensif. Tawaran tersebut mencakup produksi lokal pesawat tempur siluman generasi kelima canggihnya, Su-57, dengan transfer teknologi penuh, di samping pengiriman langsung jet multiperan Su-35, "Flanker-E". Ini sangat kontras dengan permintaan Iran yang tidak terpenuhi untuk pesawat Su-35 yang sama, menyoroti pergeseran prioritas dan perhitungan strategis Rusia di pasar senjata global.


Proposal, yang diajukan oleh konglomerat negara Rusia seperti Rostec dan Sukhoi, adalah tawaran yang jelas untuk selaras dengan inisiatif "Make in India" dan "Aatmanirbhar Bharat" (India mandiri) India. Untuk Su-57E, varian ekspor dari pesawat tempur siluman paling canggih Rusia, tawarannya sangat menarik. Ini dilaporkan mencakup:


Adanya Transfer Teknologi Penuh (ToT) Ini akan memberikan India akses yang belum pernah terjadi sebelumnya ke kode sumber Su-57, memungkinkan lokalisasi yang signifikan (40-60%) dari produksi di fasilitas Hindustan Aeronautics Limited (HAL), khususnya pabrik Nashik yang memiliki pengalaman luas dengan produksi Su-30MKI.


Integrasi Sistem Lokal Akses ke kode sumber akan memungkinkan India untuk mengintegrasikan sistemnya sendiri, seperti rudal jarak jauh Astra, rudal anti-radiasi Rudram, dan radar AESA Virupaksha, ke dalam Su-57.


Dukungan untuk Program AMCA Transfer teknologi, terutama mengenai mesin, sistem siluman, dan avionik, juga disebut-sebut akan menguntungkan program Advanced Medium Combat Aircraft (AMCA) domestik India.


Pengiriman Bertahap oleh Rusia telah mengusulkan pengiriman awal 20-30 Su-57E dalam waktu tiga hingga empat tahun untuk memenuhi kebutuhan mendesak IAF, dengan batch yang lebih besar sebanyak 70-100 jet menyusul hingga awal 2030-an.


Bersamaan dengan itu, Rusia telah menawarkan pengiriman langsung jet Su-35M sebagai solusi lebih cepat untuk memperkuat kekuatan skuadron IAF yang menipis. Su-35M, pesawat tempur generasi 4.5, memiliki kesamaan signifikan (70-80%) dengan armada Su-30MKI India yang sudah ada, yang akan menyederhanakan pemeliharaan dan transisi pilot. Rostec mengklaim bahwa produksi Su-35 telah berlipat ganda sebagai respons terhadap permintaan global, memungkinkan pengiriman cepat dua skuadron penuh (36-40 pesawat) ke India dalam waktu dua hingga tiga tahun.


Pendekatan ganda ini oleh Rusia bertujuan untuk mengatasi aspirasi jangka panjang India untuk teknologi pesawat tempur canggih dan kebutuhan operasional mendesaknya. Tawaran akses kode sumber penuh untuk Su-57 sangat patut dicatat, karena sangat kontras dengan kebijakan transfer teknologi yang lebih ketat yang sering terlihat pada platform Barat seperti F-35.


Sementara Rusia secara aktif mendekati India dengan tawaran pesawat tempur canggih, situasi dengan Iran sangat kontras. Meskipun ada permintaan berulang dan laporan kesepakatan yang diselesaikan selama beberapa tahun, Iran dilaporkan belum menerima satu pun jet Su-35.


Laporan dari berbagai sumber menunjukkan bahwa pilot Iran telah menjalani pelatihan di Rusia untuk Su-35, dan pangkalan udara Iran bahkan telah dipersiapkan untuk menampung pesawat tersebut. Namun, pengiriman secara konsisten ditunda atau dilaporkan dialihkan. Beberapa analisis menunjukkan bahwa faktor geopolitik, tantangan keuangan, dan kemungkinan pengalihan pesawat ke pelanggan lain (seperti Aljazair, yang dilaporkan telah menerima beberapa Su-35 yang awalnya ditujukan untuk Mesir atau bahkan Iran) telah berkontribusi pada penundaan yang berkepanjangan ini.


Perbedaan yang jelas dalam pendekatan Rusia terhadap India dan Iran menggarisbawahi kompleksitas penjualan senjata internasional, di mana aliansi strategis, pertimbangan ekonomi, dan tekanan geopolitik memainkan peran penting dalam menentukan negara mana yang menerima teknologi pertahanan mutakhir dan dengan syarat apa. Bagi India, tawaran terbaru Rusia menyajikan peluang signifikan untuk meningkatkan kemampuan kekuatan udaranya dan meningkatkan industri pertahanan domestiknya, sementara bagi Iran, Su-35 yang sulit didapat tetap menjadi simbol janji yang tidak terpenuhi dalam upayanya memodernisasi angkatan udaranya yang menua. 

TerPopuler