BRICS Bersatu Menghadapi Tarif Trump: Seruan Brasil untuk Respons Bersama -->

BRICS Bersatu Menghadapi Tarif Trump: Seruan Brasil untuk Respons Bersama

7 Aug 2025, August 07, 2025

 

Foto:Ancaman tarif yang diumumkan Trump menargetkan BRICS 

VISTORBELITUNG.COM,Ketegangan perdagangan global kembali memanas setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan memberlakukan tarif tambahan yang signifikan terhadap negara-negara anggota BRICS (Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan). Menanggapi hal ini, Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, menyerukan koordinasi dan respons bersama dari blok tersebut, menuduh kebijakan Trump berupaya membongkar multilateralisme global.


Ancaman tarif yang diumumkan Trump menargetkan BRICS secara keseluruhan, dengan tarif tambahan 10% diberlakukan pada semua anggota. Selain itu, beberapa negara, seperti Brasil dan India, juga menghadapi tarif yang lebih tinggi hingga 50% untuk produk-produk tertentu. Trump mengklaim bahwa kebijakan BRICS, terutama upaya untuk menggunakan mata uang non-dolar AS, adalah "anti-Amerika."


Dalam sebuah wawancara, Presiden Lula menyatakan bahwa dia akan menghubungi para pemimpin Tiongkok dan India, Xi Jinping dan Narendra Modi, untuk membahas situasi ini dan mencari solusi bersama. Lula menggambarkan hubungan AS-Brasil berada pada titik terendah dalam 200 tahun terakhir, terutama setelah Trump mengaitkan tarif baru tersebut dengan tuntutan untuk menghentikan proses hukum terhadap mantan Presiden Jair Bolsonaro.


Meskipun Brasil tidak berencana untuk mengambil tindakan balasan serupa, mereka berencana untuk membawa kasus ini ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Langkah ini mencerminkan sikap BRICS yang menolak unilateralisme dan mendukung sistem perdagangan multilateral yang berbasis aturan.


Respons dari negara-negara BRICS lainnya juga bervariasi. Rusia, melalui juru bicaranya, mengecam tindakan AS sebagai "agenda neokolonial" dan berpendapat bahwa tarif tersebut tidak akan menghentikan evolusi sistem internasional menuju tatanan multipolar. Sementara itu, India juga menolak kritik Trump, menyebutnya "tidak adil dan tidak masuk akal."


Perkembangan ini menunjukkan BRICS semakin bersatu dalam menghadapi tekanan eksternal dari AS. KTT BRICS sebelumnya di Rio de Janeiro, Brasil, telah menghasilkan deklarasi bersama yang menyuarakan kekhawatiran serius terhadap "kenaikan sepihak tarif dan langkah-langkah non-tarif" yang tidak sesuai dengan aturan WTO. Seruan Lula untuk respons bersama ini diperkirakan akan memperkuat posisi BRICS sebagai kekuatan ekonomi global yang menantang dominasi AS.


Video ini relevan karena membahas bagaimana negara-negara anggota BRICS, termasuk Brasil dan Tiongkok, memperkuat kerja sama untuk menghadapi tarif yang diberlakukan oleh Presiden Trump.

TerPopuler