![]() |
Foto:PM Narendra Modi |
VISTORBELITUNG.COM,Dalam menanggapi keputusan Amerika Serikat untuk menerapkan tarif 50% pada barang-barang India, Perdana Menteri Narendra Modi menegaskan kembali komitmen India terhadap visi "Atmanirbhar Bharat" (India yang mandiri) . Pidato tahunan beliau pada Hari Kemerdekaan India menyoroti pentingnya kemandirian di berbagai sektor strategis, terutama energi dan pertahanan.
Di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan global, Modi menekankan bahwa kemandirian adalah fondasi bagi India yang maju. Ia menyebutkan bahwa kebebasan menjadi tidak berarti jika suatu negara terlalu bergantung pada pihak lain. Pidato ini secara tidak langsung merespons tarif yang dikenakan oleh Presiden Trump, yang bertujuan menekan India agar mengubah pemasok minyak mentah. Meskipun tidak secara gamblang menyebut Amerika Serikat atau tarif tersebut, Modi secara jelas mendorong percepatan pembangunan dalam negeri dan fokus pada kekuatan internal India.
Untuk mewujudkan visi kemandirian, Modi mendesak para ilmuwan dan insinyur untuk memprioritaskan pengembangan teknologi kunci. Beberapa sektor yang menjadi sorotan utama meliputi,
Chip Semikonduktor: Modi berjanji bahwa chip buatan India akan mulai tersedia di pasar pada akhir tahun ini.Mesin Pesawat Tempur India berupaya mengurangi ketergantungan pada impor mesin jet dari negara-negara seperti AS, Prancis, dan Inggris.
Sistem Pertahanan Ada dorongan kuat untuk membangun sistem pertahanan yang sepenuhnya dikembangkan di dalam negeri.Energi Kemandirian energi menjadi tujuan utama, sebagai respons terhadap tekanan untuk mengubah pemasok minyak.
Di samping itu, Modi juga memperkenalkan slogan "Daam kam, dum zyada" (harga lebih rendah, nilai lebih tinggi) untuk mendorong produksi produk berkualitas tinggi yang terjangkau. Ia mengajak masyarakat untuk mendukung gerakan "Vokal untuk Lokal" dan memprioritaskan produk-produk buatan India.
Selain fokus pada kemandirian industri, Modi juga berjanji untuk melindungi kepentingan petani India. Pertanian telah menjadi poin utama dalam negosiasi perdagangan dengan AS, yang ingin India membuka pasar pertaniannya. Modi menegaskan bahwa ia akan "berdiri seperti tembok" untuk melawan kebijakan apa pun yang membahayakan kepentingan petani.
Secara keseluruhan, respons India terhadap tarif baru ini adalah memperkuat gerakan "Atmanirbhar Bharat" yang telah ada. Alih-alih berfokus pada konfrontasi, strategi India adalah mengubah krisis menjadi peluang untuk mempercepat pertumbuhan domestik dan mengurangi kerentanan terhadap gejolak ekonomi.