Yahya Rahim Safavi Militer Iran Statment Menyatakan Perang Terakhir Dengan Israel

Foto:Yahya Rahim Safavi, membuat pernyataan yang merujuk pada "pertempuran terakhir


VISTORBELITUNG.COM,Pada tahun 2024, beberapa media Iran melaporkan bahwa seorang penasihat militer Iran, Yahya Rahim Safavi, membuat pernyataan yang merujuk pada "pertempuran terakhir" dengan Israel. Namun, penting untuk dicatat bahwa pernyataan ini tidak mewakili posisi resmi pemerintah Iran.


Yahya Rahim Safavi, yang merupakan penasihat militer untuk Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, dilaporkan menyatakan bahwa Iran sedang mempersiapkan diri untuk "pertempuran terakhir" melawan Israel. Pernyataan ini muncul di tengah ketegangan yang meningkat di kawasan, terutama setelah serangan Iran terhadap Israel pada April 2024 sebagai balasan atas serangan Israel terhadap konsulat Iran di Suriah.


Pernyataan ini perlu dilihat dalam konteks retorika yang sering digunakan oleh para pejabat senior Iran. Mereka sering kali menggunakan bahasa yang provokatif untuk menegaskan kekuatan dan tekad Iran dalam menghadapi musuh-musuhnya.


Sikap resmi Iran lebih berfokus pada dukungan terhadap kelompok-kelompok seperti Hamas dan Hizbullah, yang mereka sebut sebagai "poros perlawanan" terhadap Israel. Iran tidak secara langsung mengumumkan rencana untuk perang frontal dengan Israel.


Dukungan terhadap Palestina,Iran secara konsisten menyatakan dukungannya terhadap perjuangan rakyat Palestina dan menganggap Israel sebagai entitas ilegal.Ancaman Balasan dari Iran telah mengancam akan melakukan balasan jika Israel menyerang kepentingan Iran di mana pun.


Meskipun pernyataan yang dilaporkan terdengar mengkhawatirkan, para analis politik dan militer memandangnya lebih sebagai retorika untuk konsumsi domestik dan regional, bukan sebagai pengumuman perang yang akan segera terjadi.


Pernyataan tidak resmi ini Penting untuk membedakan antara pernyataan seorang penasihat dengan pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri atau Pemimpin Tertinggi Iran.Strategi Asimetris Iran telah lama menggunakan strategi "perang asimetris," yang berarti mereka menghindari konfrontasi langsung dan lebih memilih untuk mendukung proksi-proksi di kawasan.


Secara keseluruhan, pernyataan yang dilaporkan dari penasihat militer tersebut mencerminkan retorika keras Iran terhadap Israel, tetapi tidak secara langsung berarti bahwa perang frontal sudah di depan mata. Namun, ketegangan yang berkelanjutan di kawasan tetap menjadi perhatian serius bagi komunitas internasional.

Previous Post Next Post

Smartwatchs