![]() |
Foto:pixabay |
VISTORBELITUNG.COM,Nama Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), atau Perusahaan Hindia Timur Belanda, adalah nama yang lekat dengan sejarah kolonialisme di Indonesia. Didirikan pada tahun 1602, VOC bukan hanya sekadar perusahaan dagang, tetapi juga memiliki kekuatan militer dan hak istimewa yang menjadikannya negara dalam negara. Pertanyaannya, setelah VOC bubar, apakah ada perusahaan modern yang menjadi penerusnya?
VOC: Perusahaan yang Bangkrut, Bukan Berganti Nama
Jawabannya adalah tidak ada perusahaan modern yang secara langsung melanjutkan atau berganti nama dari VOC. Pada akhir abad ke-18, VOC mengalami kebangkrutan parah akibat korupsi, manajemen yang buruk, dan persaingan dagang. Hutangnya menumpuk hingga akhirnya pada 31 Desember 1799, VOC secara resmi dibubarkan.
Seluruh aset, utang, dan wilayah kekuasaannya di Nusantara diambil alih oleh pemerintah Kerajaan Belanda. Sejak saat itu, wilayah yang sebelumnya dikelola oleh VOC berubah status menjadi koloni resmi Belanda yang dikenal sebagai Hindia Belanda.
Penerus VOC dalam Bentuk Pemerintahan dan Perusahaan Lain
Meskipun VOC sebagai entitas perusahaan tidak berlanjut, peran dan aktivitasnya diteruskan oleh beberapa pihak:
Pemerintah Kolonial Hindia Belanda: Ini adalah penerus langsung dari kekuasaan politik dan teritorial VOC. Pemerintah Belanda mengambil alih seluruh urusan administrasi, ekonomi, dan militer di wilayah bekas kekuasaan VOC.
Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM): Pada tahun 1824, Raja Willem I mendirikan NHM dengan tujuan utama untuk menghidupkan kembali perdagangan antara Belanda dan Hindia Belanda. NHM dapat dianggap sebagai "penerus" VOC dalam hal fungsi perdagangan, meskipun tidak memiliki kekuasaan seperti VOC.
Perkembangan NHM: NHM berkembang pesat dan akhirnya beralih fokus ke sektor perbankan. Pada tahun 1964, NHM bergabung dengan dua bank lain untuk membentuk Algemene Bank Nederland (ABN), yang kemudian menjadi ABN AMRO Bank.
Kaitan dengan Indonesia: Di Indonesia, sebagian besar bisnis NHM dinasionalisasi. Cabang-cabang NHM di Indonesia menjadi Bank Ekspor Impor Indonesia, yang pada tahun 1999 digabungkan dengan beberapa bank lain menjadi Bank Mandiri yang kita kenal sekarang.
Singkatnya, Perusahaan VOC tidak berganti nama menjadi perusahaan modern manapun. Ia dibubarkan karena bangkrut. Namun, warisan bisnis dan kekuasaannya diteruskan. Kekuasaan politiknya diambil alih oleh Pemerintah Kerajaan Belanda yang membentuk Hindia Belanda, sementara fungsi perdagangannya dilanjutkan oleh Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM), yang kini telah berevolusi menjadi bagian dari ABN AMRO Bank di Belanda dan secara tidak langsung, aset bisnisnya di Indonesia menjadi cikal bakal Bank Mandiri.