![]() |
| Foto:Vistorbelitung |
TANJUNGPANDAN,VISTORBELITUNG.COM, Bumi Laskar Pelangi, julukan untuk Pulau Belitung, tak hanya memukau dengan keindahan pantainya yang berpasir putih dan batu granit raksasa. Lebih dari itu, keramahan masyarakatnya yang ditunjukkan melalui bahasa sehari-hari juga meninggalkan kesan mendalam bagi setiap pengunjung.
Salah satu kata yang mungkin terdengar akrab namun unik di telinga wisatawan adalah "Sedare". Ya, sapaan ini kerap muncul dalam percakapan sehari-hari masyarakat Melayu Belitung dan memiliki makna yang sangat mendalam.
'Sedare', Lebih dari Sekadar 'Hai'
Jika di daerah lain sapaan pembuka bisa berupa "Hai" atau "Halo", di Belitung dan beberapa wilayah di Kepulauan Bangka Belitung, "Sedare" adalah panggilan yang membawa nuansa kekeluargaan dan keakraban.
Secara harfiah, "Sedare" merupakan adaptasi atau dialek lokal dari kata "Saudara" dalam Bahasa Indonesia. Namun, penggunaannya meluas tidak hanya untuk memanggil kerabat sedarah, tetapi juga teman akrab, kenalan baru, atau bahkan sebagai sapaan umum untuk menunjukkan rasa hormat dan kedekatan emosional.
Ketika seseorang di Belitung menyapa Anda dengan, "Ape kabar, Sedare?" itu bukan hanya menanyakan kabar biasa. Itu adalah sambutan hangat yang menempatkan Anda sebagai bagian dari keluarga atau lingkungannya. Ini adalah ekspresi persahabatan sejati dan inklusivitas yang menjadi ciri khas masyarakat Melayu Belitung.
Penekanan Rasa Kekeluargaan
Peneliti Budaya Melayu Belitung, Rian Pratama, menjelaskan bahwa penggunaan sapaan kekerabatan seperti "Sedare" mencerminkan nilai luhur yang dijunjung tinggi.
"Masyarakat Melayu Belitung sangat menghargai ikatan kekeluargaan dan gotong royong. Menyapa seseorang dengan 'Sedare' secara otomatis meruntuhkan sekat formalitas. Ini adalah cara lokal untuk mengatakan, 'kita adalah satu', atau 'kita adalah teman dekat'," ujar Rian saat ditemui
Penggunaan kata ini menjadi pengingat bahwa di Belitung, setiap orang diperlakukan dengan penuh kehangatan, seolah-olah mereka adalah bagian dari keluarga besar.
Jadi, Sedare, jika suatu saat Anda berkunjung ke Belitung dan disapa dengan sapaan hangat ini, jangan ragu untuk membalasnya dengan senyuman dan keakraban yang sama. Itulah esensi dari keramahan 'Bumi Laskar Pelangi'.
