![]() |
| Foto:Tim Forensik RS Bhayangkara Moh Hasan |
VISTORBELITUNG.COM, PALEMBANG - Misteri kematian seorang wanita muda berinisial AP (22) yang ditemukan tewas di salah satu kamar hotel di Palembang mulai terkuak. Tim Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Moh Hasan Palembang memastikan korban meninggal dunia akibat kehabisan oksigen.
Hal ini disampaikan langsung oleh Dokter Forensik RS Bhayangkara Moh Hasan Palembang, yang merilis hasil pemeriksaan awal pasca-autopsi jenazah korban.
"Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam, kami menemukan tanda-tanda kematian yang mengarah pada tindakan kekerasan. Penyebab pasti kematian korban adalah karena kehabisan napas atau asfiksia," ungkap Dokter Forensik tersebut, Selasa (14/10/2025).
Penyebab kehabisan napas tersebut diduga kuat lantaran adanya sumbatan pada saluran pernapasan dan tekanan di area leher korban.
"Terdapat bekas seperti tekanan di leher korban. Hal ini kami duga untuk mempermudah pelaku memasukkan sumpal ke mulut korban. Dan memang, di mulut korban ditemukan adanya sumpal yang menggunakan pakaian dalam korban sendiri," jelasnya.
Selain itu, kondisi korban saat ditemukan juga sangat mengenaskan. Kedua tangan korban diketahui terikat ke belakang menggunakan jilbab yang diduga milik korban.
"Tangan korban terikat menggunakan jilbab. Keadaan ini menunjukkan adanya upaya melumpuhkan korban sebelum atau selama tindakan kekerasan terjadi," tambahnya.
Terkait temuan darah yang terdapat pada tubuh korban, pihak dokter forensik menyebut bahwa penyelidikan masih terus berlanjut.
"Kami juga menemukan adanya darah di dalam tubuh korban. Untuk temuan ini, kami masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut, termasuk dugaan adanya tindak kekerasan seksual sebelum korban tewas," terang Dokter Forensik.
Pihak kepolisian, melalui Kasat Reskrim setempat, saat ini tengah memburu seorang pria misterius yang terekam CCTV masuk ke hotel bersama korban dan diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan keji ini.
"Kami sudah mengantongi identitas terduga pelaku. Kasus ini merupakan tindak pidana pembunuhan berencana dan pencurian. Kami akan terus kejar pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," tegasnya.
Jenazah korban, yang diketahui sedang hamil dua bulan, telah dioutopsi, untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut.
