![]() |
| Foto:Proyek ambisius ini ditandai dengan dimulainya pengerjaan unit reaktor nuklir K22 pertama |
VISTORBELITUNG.COM,PARIS – Prancis secara resmi mengawali pembangunan kapal induk bertenaga nuklir generasi terbarunya, yang diprediksi akan menjadi yang terbesar di Eropa. Proyek ambisius ini ditandai dengan dimulainya pengerjaan unit reaktor nuklir K22 pertama, sebuah langkah monumental yang menandai era baru bagi kekuatan Angkatan Laut Eropa.
Kapal induk yang diberi nama sementara Porte-Avions de Nouvelle Génération (PA-NG) ini dirancang untuk menggantikan kapal induk Prancis saat ini, Charles de Gaulle (R-91), yang dijadwalkan pensiun pada tahun 2038.
Tonggak sejarah pembangunan ini dimulai dengan proses pengelasan pelat baja pertama untuk kompartemen reaktor nuklir di fasilitas Naval Group Cherbourg pada akhir September 2025. Proses ini sangat krusial karena kompartemen tersebut akan menampung dua unit reaktor K22, yang merupakan jantung dari sistem propulsi kapal.
Setiap unit reaktor K22 memiliki daya termal sekitar 225 megawatt, yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan energi kapal induk modern. Daya yang dihasilkan tidak hanya untuk menggerakkan kapal hingga kecepatan 27 knot, tetapi juga untuk menyuplai energi bagi sistem peluncuran pesawat elektromagnetik atau EMALS (Electromagnetic Aircraft Launch System) canggih yang diadaptasi dari teknologi AS.
"Pembuatan kompartemen ini berada pada jalur kritis program karena menentukan perakitan bagian nuklir hilir dan lambung yang lebih luas," ungkap perwakilan dari program tersebut, menegaskan betapa pentingnya fase awal ini.
Setelah rampung, PA-NG akan menjadi kapal perang terbesar yang pernah dibangun di Eropa Barat. Kapal induk raksasa ini memiliki spesifikasi yang mencengangkan, antara lain:
• Bobot Benaman: Sekitar 78.000 ton (beban penuh), hampir dua kali lipat dari Charles de Gaulle (42.500 ton).
• Panjang: Mencapai 310 meter.
• Lebar Geladak: Sekitar 85 meter.
Dengan ukuran dan kekuatan ini, PA-NG mampu membawa sayap udara yang terdiri dari hingga 32 jet tempur generasi terbaru, termasuk jet tempur masa depan dan pesawat peringatan dini E-2D Advanced Hawkeye, serta sejumlah drone (kendaraan udara tak berawak).
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, sebelumnya telah menekankan bahwa pemilihan tenaga nuklir untuk kapal induk baru ini adalah kunci untuk mempertahankan otonomi strategis dan status Prancis sebagai kekuatan besar global.
"Masa depan strategis kami, status kami sebagai kekuatan besar, terletak pada industri nuklir," kata Macron.
Kapal induk PA-NG tidak hanya menjadi pengganti, tetapi juga lompatan besar dalam kemampuan proyeksi kekuatan Prancis. Dengan jangkauan yang hampir tak terbatas berkat propulsi nuklir, kapal ini akan memungkinkan Angkatan Laut Prancis untuk beroperasi di seluruh dunia, menegaskan kembali perannya di panggung geopolitik internasional.
Pembangunan lambung kapal induk sendiri diperkirakan akan dimulai pada tahun 2031 di galangan kapal Saint-Nazaire, dan kapal induk ini dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun 2038, bertepatan dengan masa pensiun Charles de Gaulle.
Dengan dimulainya produksi reaktor K22, Eropa kini menyaksikan lahirnya salah satu aset maritim paling strategis dan kuat yang akan mendefinisikan kembali pertahanan laut Benua Biru di masa depan.
