![]() |
| Foto:vistorbelitung |
VISTORBELITUNG.COM,Kata "sekak" mungkin terdengar asing di telinga masyarakat di luar Kepulauan Bangka Belitung. Dalam konteks percakapan sehari-hari masyarakat Melayu Belitung, kata ini memiliki makna yang unik dan khas, yaitu merujuk pada kondisi seseorang yang "agak gila," "setengah gila," atau "kurang waras."
Penggunaan kata ini umumnya tidak merujuk pada kondisi kejiwaan yang parah, melainkan lebih sering digunakan sebagai ungkapan untuk menggambarkan tingkah laku seseorang yang aneh, lucu, nyeleneh, atau melakukan hal-hal di luar kebiasaan.
Di Belitung, "sekak" sering dipakai dengan nuansa yang berbeda, tergantung pada intonasi dan konteks pembicaraan.
1. Gila-gilaan Ringan (Nyeleneh)
Ini adalah penggunaan yang paling umum. Kata "sekak" dipakai untuk menyindir atau bercanda tentang seseorang yang bertingkah konyol, bersemangat berlebihan, atau melakukan tindakan yang tidak lazim namun menghibur.
Contoh: "Oi, Sekak la budak ni! Kerje be gancang-gancang" (Wah, agak gila anak ini! Bekerja kok cepat-cepat sekali.) – Bisa berarti "anak ini terlalu bersemangat" atau "melakukan hal konyol."
2. Kurang Pikir-pikir (Nekat)
"Sekak" juga bisa digunakan untuk menggambarkan seseorang yang melakukan tindakan nekat, berani mengambil risiko tanpa pertimbangan matang, atau bicara ceplas-ceplos tanpa filter.
Contoh: "Sekak e die nak betanding same orang tu." (Dia gila (nekat) mau bertanding dengan orang itu.)
3. Ekspresi Terkejut/Kesal
Dalam beberapa kasus, kata ini bisa muncul sebagai ekspresi terkejut atau kesal terhadap tindakan orang lain yang tidak masuk akal atau merugikan.
Contoh: "ngape lah die Sekak gitu!" (Kenapa dia kurang waras begitu!) – Menunjukkan rasa heran atau kesal.
Penting untuk dicatat bahwa kata "sekak" ini hanyalah satu dari banyak kosakata lokal Belitung. Secara historis dan antropologis, kata "Sekak" (dengan huruf kapital) juga merujuk pada salah satu suku asli atau suku laut yang mendiami wilayah Bangka Belitung.
Namun, dalam bahasa pergaulan sehari-hari di Belitung, ketika kata "sekak" digunakan sebagai kata sifat atau deskriptif, maknanya merujuk pada kondisi "agak gila" atau "kurang waras" yang sering digunakan dalam konteks candaan dan sindiran yang akrab.
Memahami "sekak" berarti memahami kehangatan dan keunikan cara bicara masyarakat Belitung yang sering menyertakan candaan dalam berkomunikasi.
