![]() |
| Foto:Warren Buffett |
VISTORBELITUNG.COM,JAKARTA, - Konglomerasi investasi raksasa milik investor legendaris, Warren Buffett, Berkshire Hathaway Inc., kembali menggemparkan pasar global. Perusahaan ini dilaporkan mencatat rekor kas dan setara kas tertinggi sepanjang sejarahnya, menembus angka fantastis $381,7 miliar (sekitar Rp 6.348 triliun dengan kurs saat ini) pada akhir kuartal III-2025.
Angka yang mencengangkan ini bukan sekadar statistik, tetapi juga sebuah sinyal kuat dari Sang 'Oracle of Omaha' yang memilih bersikap sangat hati-hati di tengah kondisi pasar yang penuh ketidakpastian.
Laporan keuangan Berkshire Hathaway menunjukkan lonjakan laba operasional yang solid. Namun, alih-alih melakukan pembelian kembali saham (buyback) dalam jumlah besar seperti yang biasa dilakukan untuk mengembalikan nilai kepada pemegang saham Buffett memilih untuk menimbun uang tunai dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya.
• Nilai Kas Rekor: $381,7 Miliar
• Melampaui Rekor Lama: Rekor kas sebelumnya adalah $347,7 miliar, yang dicapai pada kuartal I tahun ini.
Sikap hati-hati Buffett ini diinterpretasikan sebagai kesulitan perusahaan dalam menemukan target akuisisi atau investasi saham publik yang dinilai murah atau memiliki nilai wajar di pasar saat ini.
Untuk memberikan gambaran betapa masifnya jumlah kas $381,7 miliar ini, para pengamat pasar mulai membuat perbandingan yang menarik, terutama dengan aset digital yang paling populer, Bitcoin (BTC).
Jika Warren Buffett seorang kritikus vokal terhadap Bitcoin yang pernah menyebutnya sebagai "racun tikus kuadrat" tiba-tiba berubah pikiran dan memutuskan untuk menginvestasikan seluruh tumpukan kasnya ke dalam BTC, hasilnya akan luar biasa:
Total Kas $381,7 Miliar setara dengan pembelian sekitar 3,47 juta BTC (berdasarkan estimasi harga pasar).
Jumlah 3,47 juta BTC tersebut mewakili sekitar 16,5% dari total pasokan maksimum Bitcoin yang hanya 21 juta koin!
Perbandingan ini menyoroti betapa besarnya daya beli Berkshire Hathaway. Namun, mengingat pandangan keras Buffett terhadap aset kripto, kemungkinan skenario ini terjadi bisa dibilang nol.
Keputusan Warren Buffett untuk menumpuk kas hingga mencapai rekor tertinggi mengirimkan pesan yang jelas kepada komunitas investor: pasar saat ini terlalu mahal. Dengan laba operasional yang melonjak, seharusnya perusahaan lebih agresif dalam berinvestasi atau melakukan buyback. Namun, pilihan untuk "duduk manis" di atas likuiditas triliunan Rupiah menunjukkan bahwa Buffett sedang menunggu peluang investasi besar dengan harga diskon.
"Buffett sedang menyimpan amunisi," kata seorang analis pasar dari Jakarta. "Ketika dia merasa pasar sudah mencapai titik koreksi yang menarik, kita akan melihat tumpukan kas itu bergerak, dan itu biasanya menjadi sinyal bottom pasar."
Meski sebagian investor mungkin ingin melihat Berkshire lebih agresif, keputusan ini konsisten dengan filosofi investasi Buffett: bersabar dan bertindak tegas hanya ketika ada peluang yang jelas.
