![]() |
| Foto:pixabay |
VISTORBELITUNG.COM,JAKARTA, – Pasar mata uang kripto kembali dihantam gelombang merah. Bitcoin (BTC), aset digital terbesar di dunia, mencatat koreksi signifikan dan sempat terjerembab hingga menyentuh level $96.403 dalam tujuh hari terakhir. Penurunan drastis ini sontak memicu kepanikan di kalangan investor, menimbulkan pertanyaan besar: apa yang akan terjadi selanjutnya pada raja kripto ini?
Koreksi tajam ini terjadi di tengah sentimen pasar yang tengah lesu. Analis menyebutkan beberapa faktor yang menjadi pemicu, mulai dari tekanan jual masif, aksi profit taking setelah kenaikan yang cukup kencang, hingga potensi kekhawatiran regulasi global yang kembali mencuat
Menyentuh angka $96.403, Bitcoin telah melanggar beberapa level support (batas bawah) krusial yang dipertahankan dalam beberapa bulan terakhir.
Menurut pantauan tim vistorbelitung dari berbagai platform analitik, banyak trader ritel yang terpaksa melakukan likuidasi atau menjual rugi aset mereka karena takut kerugian akan semakin dalam. Hal ini menambah tekanan jual yang beredar di pasar.
"Penurunan ke level $96.403 ini menunjukkan bahwa momentum bullish (kenaikan) jangka pendek telah berakhir. Saat ini, fokus para whale (investor besar) adalah menemukan support baru yang kuat untuk mencegah penurunan lebih lanjut," ujar seorang analis kripto, Bima Sakti, kepada Tribunnews.
Para ahli dan trader profesional kini terbagi menjadi dua kubu utama dalam memprediksi langkah Bitcoin selanjutnya:
1. Skenario Bearish (Penurunan Lanjutan)
Jika level harga $96.000 tidak mampu dipertahankan sebagai support yang kokoh, Bitcoin berpotensi melanjutkan penurunannya menuju zona harga psikologis berikutnya.
Target Berikutnya Analis memproyeksikan target penurunan berikutnya bisa berada di kisaran $92.000 hingga $88.000.
Peringatan: Jika harga menembus di bawah $88.000, maka koreksi yang lebih dalam dan berkepanjangan (fase bear market) mungkin akan terjadi, dan sentimen pasar bisa menjadi sangat negatif.
2. Skenario Rebound (Kenaikan Cepat)
Di sisi lain, penurunan tajam seringkali dianggap sebagai peluang "diskon besar" oleh investor institusional. Mereka mungkin akan masuk dan melakukan akumulasi di harga yang lebih rendah.
Peluang Rebound: Jika aksi beli masif terjadi di kisaran harga saat ini, Bitcoin bisa melakukan rebound cepat dan berupaya kembali menembus level $100.000 sebagai resistance (batas atas) pertamanya.
Katalis Positif: Keputusan bank sentral terkait suku bunga atau kabar baik terkait adopsi ETF Bitcoin global bisa menjadi pemicu rebound yang kuat.
Dalam situasi pasar yang volatil seperti ini, investor disarankan untuk tetap tenang dan tidak panik (menghindari FUD - Fear, Uncertainty, and Doubt).
Evaluasi Portofolio: Tinjau kembali toleransi risiko Anda. Apakah Anda berinvestasi untuk jangka panjang?
Strategi DCA: Bagi investor jangka panjang, strategi Dollar Cost Averaging (DCA) atau membeli secara bertahap saat harga turun, bisa menjadi opsi yang bijak.
Jangan All-In: Hindari menjual semua aset dalam kondisi panik. Pasar kripto terkenal dengan volatilitas tinggi, dan pemulihan bisa terjadi secepat penurunannya.
Apakah ini akhir dari reli Bitcoin? Atau hanya jeda singkat sebelum mencapai harga tertinggi baru? Hanya waktu yang bisa menjawab. Namun, satu hal yang pasti: semua mata kini tertuju pada pergerakan Bitcoin dalam 24 jam ke depan!
