 |
| Foto:rudal anti-kapal hipersonik canggih YJ-17 dari Tiongkok |
VISTORBELITUNG.COM,Pakistan sedang bersiap untuk menerima kapal selam serang konvensional kelas Hangor yang dibangun bekerja sama dengan Tiongkok, dan spekulasi mengenai paket persenjataannya semakin memanas. Salah satu dugaan yang paling menarik perhatian adalah kemungkinan kapal selam ini akan dilengkapi dengan rudal anti-kapal hipersonik canggih YJ-17 dari Tiongkok.
Kapal selam kelas Hangor, yang merupakan varian ekspor dari desain Tiongkok Type 039A/B (Kelas Yuan), adalah bagian dari kesepakatan bernilai sekitar $5 miliar untuk delapan unit kapal selam yang ditandatangani antara Pakistan dan Tiongkok pada tahun 2015.
Pentingnya: Kapal selam ini sangat penting bagi Angkatan Laut Pakistan karena dilengkapi dengan teknologi Air-Independent Propulsion (AIP). Teknologi ini memungkinkan kapal selam untuk tetap berada di bawah air dalam jangka waktu yang jauh lebih lama, meningkatkan kemampuan siluman dan jangkauan operasionalnya.
Jadwal: Kapal selam pertama dari kelas ini diperkirakan akan mulai beroperasi pada tahun 2026, dengan seluruh armada diharapkan akan dikirimkan pada tahun 2028.
Peran Strategis: Kedatangan kapal selam Hangor akan meningkatkan kemampuan anti-akses/penolakan wilayah (A2/AD) Pakistan di Laut Arab, membantu menjaga keseimbangan kekuatan regional.
Meskipun Pakistan belum secara resmi mengumumkan paket senjata spesifik untuk kapal selam Hangor, kapal selam ini dilengkapi dengan enam tabung torpedo 533 mm yang mampu meluncurkan torpedo berat dan rudal jelajah.
Secara umum, kapal selam ini diperkirakan akan dipersenjatai dengan:
• Rudal Jelajah Anti-Kapal (AShM), kemungkinan varian ekspor Tiongkok seperti YJ-82 atau YJ-18.
• Rudal Jelajah Serangan Darat (LACM), seperti rudal Babur-3 buatan Pakistan sendiri yang memiliki kemampuan nuklir.
Namun, munculnya Rudal Hipersonik YJ-17 dari Tiongkok telah memicu spekulasi yang lebih tinggi.
Apa itu YJ-17? Rudal YJ-17 (Eagle Strike-17) adalah rudal anti-kapal aerobalistik hipersonik Tiongkok, yang menampilkan hulu ledak hypersonic glide vehicle (HGV). Rudal ini pertama kali terlihat pada parade militer Tiongkok pada September 2025. Rudal ini dipercaya merupakan turunan dari rudal DF-17 Tiongkok.
Keunggulan Hipersonik: Kemampuan hipersonik (kecepatan di atas Mach 5) dan lintasan boost-glide yang dapat bermanuver di atmosfer menjadikannya sangat sulit untuk dicegat oleh sistem pertahanan rudal musuh.
Implikasi: Jika Pakistan berhasil mengintegrasikan YJ-17 (atau varian turunannya yang diluncurkan dari kapal selam) ke dalam kapal selam Hangor, hal itu akan memberikan Pakistan keunggulan teknologi yang signifikan di perairan regional. Kemampuan untuk menyerang kapal perang berharga tinggi lawan dengan senjata hipersonik yang sulit dihentikan akan menjadi pengubah permainan (game-changer) dalam dinamika maritim Asia Selatan.
Spekulasi ini diperkuat oleh fakta bahwa Tiongkok adalah pemasok senjata terbesar bagi Pakistan, dan kedua negara secara konsisten memperdalam kerjasama militer mereka. Tiongkok telah menjadi mitra utama dalam memodernisasi angkatan darat dan udara Pakistan, dengan platform seperti jet tempur JF-17 Thunder dan J-10C.
Transfer teknologi dan kemampuan militer terbaru dari Tiongkok ke Pakistan, termasuk sistem hipersonik yang sudah dimiliki Tiongkok seperti DF-17 dan YJ-21 (versi kapal laut), menjadikan kemungkinan integrasi rudal canggih seperti YJ-17 ke Hangor menjadi skenario yang patut diperhitungkan.
Secara keseluruhan, meskipun belum ada konfirmasi resmi, prospek kapal selam Hangor yang dipersenjatai dengan rudal hipersonik YJ-17 Tiongkok menunjukkan lonjakan besar dalam kemampuan bawah air Pakistan, yang berpotensi mengubah keseimbangan kekuatan angkatan laut di Samudra Hindia.