![]() |
| Foto:Senjata Militer Pakistan Safra |
VISTORBELITUNG.COM,Pakistan kembali menunjukkan langkah maju dalam teknologi pertahanan dengan mengembangkan sistem kontra-drone canggih, yang dijuluki "Safra". Senjata jammer drone portabel ini dirancang khusus untuk menghadapi ancaman yang semakin meningkat dari drone serang bunuh diri atau kamikaze.
Apa yang membuat "Safra" menonjol adalah jarak jangkauannya yang luar biasa dan kemampuannya yang unik. Sistem ini diklaim mampu melumpuhkan drone musuh dari jarak hingga 1,5 kilometer!
Menetralkan Drone di Udara memiliki Fungsi utamanya adalah mengganggu (jamming) komunikasi drone dengan operatornya, serta sistem navigasi GPS/GNSS-nya, yang secara efektif membuat drone tersebut tidak berfungsi di udara.
Mendaratkan Drone dengan Aman Yang lebih mengesankan, dalam beberapa kasus, "Safra" tidak hanya menjatuhkan drone tetapi juga dapat memaksa drone musuh untuk mendarat dengan selamat. Kemampuan ini sangat berharga karena memungkinkan pihak militer untuk merebut dan memeriksa teknologi musuh, mendapatkan informasi intelijen penting.
Pengembangan "Safra" merupakan respons langsung terhadap pergeseran dinamika perang modern. Drone berbiaya rendah dan mudah didapat, terutama drone kamikaze (peledak), telah menjadi alat perang asimetris yang efektif dan mematikan di berbagai zona konflik.
Sistem seperti "Safra" sangat penting untuk melindungi instalasi militer, infrastruktur sipil yang vital, dan bahkan iring-iringan kendaraan penting dari serangan udara tak berawak yang tiba-tiba. Karena sifatnya yang portabel, sistem ini dapat dengan cepat dikerahkan di garis depan maupun di lokasi strategis mana pun yang membutuhkan perlindungan kontra-drone segera.
Pengenalan "Safra" menempatkan Pakistan dalam daftar negara yang serius berinvestasi dalam teknologi untuk menangkal drone. Inovasi ini menekankan bahwa dalam peperangan masa depan, bukan hanya rudal dan jet tempur yang akan menentukan superioritas, tetapi juga kemampuan untuk secara efektif menguasai spektrum elektromagnetik dan menetralisir ancaman udara berbiaya rendah.
Keberhasilan "Safra" dalam fase pengujian dan pengembangan kemungkinan akan membuka jalan bagi ekspor teknologi pertahanan Pakistan ke negara-negara lain yang menghadapi tantangan serupa dari ancaman drone yang semakin meluas.
