 |
| Foto:pemimpin revolusioner Vietnam, Ho Chi Minh |
VISTORBELITUNG.COM,Presiden Venezuela, Nicolás Maduro, baru-baru ini menyatakan bahwa negaranya mengambil pelajaran penting dari "rakyat Vietnam yang heroik dan pemenang," secara khusus menyoroti pemikiran militer Vietnam sebagai panduan strategis. Maduro bahkan menyebut pemikiran dari pemimpin revolusioner Vietnam, Ho Chi Minh, sebagai "buku fundamental" bagi negaranya.
Pernyataan ini muncul dalam konteks di mana Venezuela menghadapi tantangan ekonomi, politik, dan sanksi internasional yang signifikan. Dengan mengacu pada Vietnam, Maduro tampaknya mencari inspirasi dari kisah sebuah negara yang berhasil mengatasi kesulitan besar termasuk konflik panjang dan intervensi asing untuk mencapai kemerdekaan dan kedaulatan yang berkelanjutan.
Secara spesifik, "Pemikiran Ho Chi Minh tentang Militer" diyakini merujuk pada prinsip-prinsip perang rakyat dan pertahanan total yang dikembangkan oleh Ho Chi Minh dan para jenderal Vietnam. Inti dari pemikiran ini sering kali mencakup:
Keterpaduan antara Militer dan Rakyat: Mengandalkan seluruh populasi dalam perjuangan pertahanan, bukan hanya tentara reguler.
Perang Jangka Panjang menjadi Kesiapan untuk pertahanan yang berkepanjangan, di mana kegigihan dan semangat lebih penting daripada keunggulan senjata awal.
Kemandirian dan Kedaulatan Menegaskan hak setiap bangsa untuk menentukan nasibnya sendiri tanpa campur tangan asing.
Maduro menyiratkan bahwa strategi pertahanan Vietnam yang berhasil melawan kekuatan-kekuatan yang jauh lebih besar adalah model yang relevan untuk mempertahankan kedaulatan dan revolusi Bolivarian di Venezuela.
Pujian Maduro terhadap Vietnam bukan hanya retorika kosong; kedua negara memiliki hubungan diplomatik yang erat sebagai sesama anggota Gerakan Non-Blok (GNB) dan berbagi pandangan anti-imperialis yang sama. Vietnam, sebagai negara yang menorehkan sejarah kemenangan melawan AS, menawarkan narasi ketahanan yang kuat bagi negara-negara yang berkonflik dengan kebijakan luar negeri Barat.
Bagi Presiden Maduro, menjadikan pemikiran militer Ho Chi Minh sebagai "buku fundamental" adalah cara untuk memperkuat semangat juang di kalangan angkatan bersenjata dan masyarakat Venezuela. Ini mengirimkan pesan bahwa ketekunan strategis, yang menjadi ciri khas perjuangan Vietnam, adalah kunci untuk mengatasi kesulitan domestik dan ancaman eksternal yang dihadapi Venezuela saat ini.
Dengan menggarisbawahi pelajaran dari Hanoi, Maduro berupaya menghubungkan perjuangan Venezuela saat ini dengan warisan revolusioner global yang terbukti berhasil, menyuntikkan optimisme bahwa melalui solidaritas nasional dan strategi pertahanan total, Venezuela dapat mencapai "kemenangan" yang sama.