![]() |
| Foto:x |
VISTORBELITUNG.COM,WASHINGTON, D.C. – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah mencalonkan seorang jenderal senior Angkatan Udara AS untuk memegang kendali atas program modernisasi besar-besaran di Departemen Pertahanan (Pentagon). Langkah strategis ini dinilai sebagai upaya untuk merombak dan memperketat pengelolaan proyek-proyek pertahanan paling krusial di negara tersebut.
Jenderal yang dinominasikan ini akan bertanggung jawab mengawasi sejumlah program senjata andalan AS yang bernilai miliaran dolar. Beberapa program yang masuk dalam pengawasannya antara lain:
1. Pesawat Tempur Boeing F-47: Meskipun nama F-47 belum secara resmi dikonfirmasi, spekulasi mengarah pada platform tempur generasi mendatang atau varian lanjutan yang sangat diklasifikasikan dari Boeing. Program ini kemungkinan besar merupakan bagian dari upaya AS mempertahankan superioritas udara di era persaingan teknologi dengan negara-negara seperti Rusia dan Tiongkok.
2. Program VC-25B (Pesawat Kepresidenan "Air Force One" yang baru): Program penggantian armada ikonik Air Force One ini telah menjadi perhatian pribadi Presiden Trump. Program VC-25B, yang didasarkan pada pesawat Boeing 747-8, bertujuan untuk menyediakan pesawat yang lebih modern, efisien, dan aman bagi Presiden AS di masa depan.
3. Pengebom Siluman Northrop Grumman B-21 Raider: Program B-21 adalah program rahasia Angkatan Udara AS yang bertujuan untuk mengembangkan pengebom strategis jarak jauh generasi baru. B-21 Raider dirancang untuk mampu menembus pertahanan udara musuh yang paling canggih sekalipun dan menjadi tulang punggung deterensi nuklir AS.
Penunjukkan seorang jenderal bintang tinggi dari kalangan militer aktif bukan dari kalangan birokrat atau pejabat sipil untuk posisi ini mengirimkan sinyal kuat tentang niat pemerintahan Trump. Langkah ini mengindikasikan keinginan untuk:
· Meningkatkan Akuntabilitas dan Efisiensi: Dengan menempatkan seorang pemimpin militer yang berpengalaman, Pentagon berharap dapat memangkas biaya yang membengkak dan menghindari penundaan yang sering melanda proyek-proyek pertahanan kompleks.
· Mempercepat Inovasi: Tujuannya adalah untuk memastikan teknologi paling mutakhir dapat segera diintegrasikan ke dalam sistem senjata, menjembatani kesenjangan antara kebutuhan operasional di lapangan dengan proses pengadaan yang lambat.
· Menjawab Tekanan Geopolitik: Dalam lanskap persaingan strategis global yang semakin ketat, AS merasa perlu untuk mempercepat modernisasi militernya. Penunjukkan ini dimaksudkan untuk memastikan program-program kunci seperti B-21 dan F-47 dapat beroperasi secepat mungkin.
Nominasi ini masih memerlukan persetujuan dari Senat AS. Namun, jika disetujui, jenderal tersebut akan memegang kendali atas masa depan lanskap kekuatan militer AS, dengan tugas berat untuk mengantarkan era baru kemampuan tempur Angkatan Bersenjata Amerika Serikat.
---
