Mama-Mama dari Timur,yang Masih Mentato dirinya dan ingat akan kejadian Perang dunia II. |
PCN MEDIA,Ketika Perang Dunia Ke 2 memasuki Indonesia dan pada saat Jepang Berkuasa.Banyak Perempuan Yang di culik pada masa itu demi kebutuhan Seks Militer Jepang.
Di pulau Kecil Timur,perempuan di sana melawan balik Perbudakan Jepang dengan memanfaatkan Celah budaya mereka.karena Jepang sangat menghormati orang yang telah menikah dengan cara ditato.
Itu merupakan tanda bahwa perempuan Timur sudah memiliki suami.Itu Caranya Para Gadis dI Malaka Timur, Sudah "Tidak Gadis Lagi" berdasarkan kepercayaan setempat.
dan Rencana Itu berhasil untuk mengelabui tentara Jepang.dan tentara-Tentara tersebit tidak berani Menyentuh perempuan di malaka Timur.
sehingga mereka terbebas dari Ratusan Korban Nafsu lainnya.Menurut para Tetua Terdahulu Tradisi tersebut tidak berlanjut karena Menguatnya Stigma Kriminal pada masa orde baru.
dan kini hanya sedikit dari perempuan Timur yang mau di tato,Sisanya Tidak mau mengikuti karena telah masuknya masa orde baru.
dan Setelah masuknya Masa Modern hanya beberapa dari tetua yang masih meninggalkan bekas-bekas tato pada tubuh mereka.
Tradisi perempuan Timur mentato diri mereka agar terhindar dari bangsa penjajah.yang hanya memanfaatkan Nafsu seksual mereka pada Perempuan masa itu.
Sekarang Tradisi itu hilang,"bahkan mama-mama tertua terdahulu merindukan tradisi lama tersebut" akan tetapi tidak ada yang meneruskannya.
Dahulu perempuan,malaka Timur. memtato diri mereka dengan gambar memggunakan arang dan tinta.dan di tusuk menggunakan jarum.akan tetapi tradisi tersebut tidak lagi dilakukan setelah masuknya orde baru.