Pemprov Dki Jakarta Anies Baswedan bersama Perusahaan Kesehatan Global Novo nordisk |
PCN MEDIA,Jakarta.merupakan kota dengan prevalensi diabetes yang paling tinggi di Indonesia.
dengan jumlah yang terus meningkat, namun tetap underdiagnosed. Prevalensi diabetes di Jakarta berdasarkan hasil RISKESDAS 2018 meningkat dari 2.5% di tahun 2013 menjadi 3.4% di tahun 2018.
Masalah diabetes ini menjadi hulu penyakit-penyakit lainnya karena itu bila kita bisa mendeteksi lebih dini dan melakukan langkah pencegahan yang lebih baik maka harapannya tingkat kesehatan di masyarakat menjadi lebih tinggi.
Guna menekan prevalensi penyakit diabetes di Ibukota, Pemprov DKI Jakarta bersama perusahaan kesehatan global Novo Nordisk serta Kedutaan Besar Denmark Indonesia menandatangani perjanjian kerjasama untuk tahapan Action Plan dari Program Cities Changing Diabetes (CCD).
Baca Juga:Pelantikan Anggota DPRD Provinsi Dki Jakarta Periode 2019-2024
Program Cities Changing Diabetes (CCD) bertujuan untuk memetakan masalah, berbagi solusi dan mendorong tindakan nyata untuk melawan munculnya diabetes dan obesitas di Jakarta.
Kami mengapresiasi kelanjutan kerja sama dari program Cities Changing Diabetes yang telah kita mulai sejak tahun lalu.
Upaya pemetaan pada penyakit gula darah ini sangat membantu warga atau penderita diabetes untuk mendeteksi awal resiko penyakit agar tidak bertambah parah.
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta sudah menyiagakan lebih dari 400 Pos Pembinaan Terpadu untuk Penyakit Tidak Menular yang tersebar di semua kelurahan, ke depan para kader Posbindu akan memperkuat jejaring kesehatan dan mensosialisasikan gaya hidup sehat ke para penderita diabetes.
Selain itu Pemprov DKI Jakarta juga sudah menjalankan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di mana pemerintah melakukan upaya promotif preventif untuk meningkatkan produktifitas dan menurunkan potensi masalah kesehatan.
Baca Juga:Anis Baswedan Dan Gus Miftah Ternyata Memiliki Keterkaitan Historis