Foto:Pixabay.com |
VISTORBELITUNG.COM,Pungutan liar (pungli) di sekolah menjadi masalah yang cukup serius dan seringkali dikeluhkan oleh orang tua siswa. Tindakan ini tidak hanya merugikan secara finansial, namun juga dapat menimbulkan berbagai masalah lain seperti ketidakadilan dan penurunan kualitas pendidikan.
Praktek pungli ini sudah lama Terjadi,namun karena ketidak pastian Hukum dan Sangsi yang berat di dapatkan oleh oknum pengajar, maka praktek pungli seperti ini dilakukan secara struktur karena Beralasan Mata Pelajaran yang wajib dan Penting.
Walaupun secara suka rela,pastinya ada saja kegiatan yang mengharuskan orang tua selalu membayarkan Beban Biaya Tambahan yang sering di ajukan oleh sekolah,terkecuali untuk Praktek prakarya yang Memang diharuskan orang tua murid harus membiayai sendiri tugas Yang diberikan oleh guru.
Jenis-Jenis Pungutan Liar di Sekolah
Pungutan liar di sekolah sangat beragam dan seringkali dikemas dengan berbagai istilah yang terdengar wajar, seperti sumbangan, iuran, atau biaya tambahan. Beberapa jenis pungutan liar yang sering terjadi antara lain:
1.Uang pendaftaran: Biaya pendaftaran yang melebihi ketentuan yang telah ditetapkan dengan alasan biaya seragam sekolah yang di haruskan pemesanan melalui sekolah dan tidak boleh Melalui jalur mandiri.
2.Uang komite: Iuran komite sekolah yang jumlahnya tidak jelas dan tidak sesuai dengan kebutuhan.
3.Uang ekstrakurikuler: Biaya kegiatan ekstrakurikuler yang tidak sesuai dengan jenis kegiatan dan frekuensinya.
4.Uang ujian: Biaya ujian yang tidak termasuk dalam biaya sekolah.
5.Uang study tour: Biaya study tour yang jumlahnya sangat besar dan tidak transparan.
6.Uang les: Pembayaran les privat yang dilakukan oleh guru di sekolah.
7.Uang pembelian seragam: Biaya pembelian seragam yang terlalu mahal atau tidak sesuai dengan kualitas.
8.Uang pembangunan: Iuran untuk pembangunan fasilitas sekolah yang tidak jelas penggunaannya.
Tambahan pungutan Lainnya:
• Uang perpisahan Guru
• Uang kas Kelas
• Uang Infak sumbangan
Dampak Pungutan Liar
Pungutan liar di sekolah memiliki dampak yang sangat luas, baik bagi siswa, orang tua, maupun sekolah itu sendiri. Beberapa dampak negatif dari pungutan liar antara lain:
Beban finansial bagi orang tua: Pungutan liar dapat menjadi beban tambahan bagi orang tua, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi.
Ketidakadilan: Pungutan liar dapat menciptakan ketidakadilan karena tidak semua siswa memiliki kemampuan yang sama untuk membayar.
Penurunan kualitas pendidikan: Sekolah yang fokus pada pungutan liar cenderung mengabaikan kualitas pendidikan.
Kerusakan reputasi sekolah: Pungutan liar dapat merusak reputasi sekolah di mata masyarakat.
Cara Mengatasi Pungutan Liar
Untuk mengatasi masalah pungutan liar di sekolah, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, antara lain:
Orang tua siswa: Orang tua siswa harus aktif mengawasi dan melaporkan setiap bentuk pungutan liar yang terjadi di sekolah.
Komite sekolah: Komite sekolah harus berperan aktif dalam mengawasi penggunaan dana sekolah dan memastikan bahwa semua pungutan dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Pemerintah: Pemerintah perlu membuat regulasi yang lebih tegas terkait pungutan di sekolah dan memberikan sanksi yang berat bagi pelaku pungutan liar.
Sekolah: Sekolah harus transparan dalam pengelolaan keuangan dan melibatkan orang tua siswa dalam pengambilan keputusan terkait biaya pendidikan.
Dengan kerjasama semua pihak, diharapkan masalah pungutan liar di sekolah dapat diatasi dan tercipta lingkungan pendidikan yang lebih adil dan berkualitas.
Penting untuk diingat: Setiap pungutan yang dilakukan oleh sekolah harus memiliki dasar hukum yang jelas dan transparan. Jika Anda menemukan adanya pungutan liar di sekolah, jangan ragu untuk melaporkannya kepada pihak yang berwajib.