![]() |
Foto: Xi Jinping Presiden China 2025 akan menjual Taxsi Terbang ke UEA dan Rusia |
VISTORBELITUNG.COM,BEIJING – Cina dikabarkan akan memulai penjualan taksi terbang canggihnya ke negara-negara anggota BRICS, yakni Rusia dan Uni Emirat Arab, paling lambat pada tahun 2027. Langkah ini menandai ambisi besar Cina untuk mendominasi pasar mobilitas udara perkotaan yang sedang berkembang pesat secara global.
Pengembangan taksi terbang di Cina telah mencapai tahap signifikan, dengan beberapa perusahaan teknologi dan manufaktur kedirgantaraan memimpin inovasi dalam kendaraan lepas landas dan mendarat vertikal elektrik (eVTOL). Kendaraan ini dirancang untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di kota-kota besar, menawarkan alternatif transportasi yang cepat, efisien, dan ramah lingkungan.
Rusia dan Uni Emirat Arab, sebagai mitra strategis dalam BRICS, dipandang sebagai pasar potensial yang sangat menjanjikan untuk teknologi ini. Rusia, dengan luas wilayah dan kebutuhan akan konektivitas yang lebih baik di daerah terpencil, dapat memanfaatkan taksi terbang untuk logistik dan transportasi penumpang. Sementara itu, Uni Emirat Arab, khususnya Dubai, telah lama menunjukkan minat kuat dalam inovasi transportasi perkotaan dan berambisi menjadi pusat mobilitas udara pintar global. Dubai sendiri telah melakukan uji coba taksi terbang dari berbagai produsen internasional.
Para ahli industri melihat langkah ini sebagai bagian dari strategi Cina untuk memperkuat pengaruh teknologi dan ekonominya di panggung global. Dengan menyediakan solusi transportasi mutakhir, Cina tidak hanya mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin dalam inovasi, tetapi juga memperdalam kerja sama bilateral dengan negara-negara BRICS.
Meski demikian, implementasi taksi terbang secara massal masih menghadapi sejumlah tantangan, termasuk regulasi keamanan udara, pengembangan infrastruktur pendaratan dan pengisian daya, serta penerimaan publik. Namun, dengan komitmen yang kuat dari pemerintah dan investasi besar dalam penelitian dan pengembangan, Cina optimis dapat mengatasi hambatan ini dan mewujudkan visi taksi terbang sebagai bagian integral dari transportasi masa depan.
Penjualan yang direncanakan pada tahun 2027 ini akan menjadi tonggak penting bagi industri eVTOL global, berpotensi membuka jalan bagi adopsi teknologi serupa di lebih banyak negara di seluruh dunia.