 |
| Foto: |
VISTORBELITUNG.COM,Gunung Bromo, salah satu destinasi wisata paling ikonik di Jawa Timur, kembali menjadi sorotan publik. Sayangnya, kali ini bukan karena keindahan alamnya, melainkan karena perilaku turis yang melanggar aturan. Video seorang turis asing asal Korea Selatan yang bermain paralayang di kawasan Bromo-Tengger-Semeru menjadi viral dan menuai kecaman dari warganet Indonesia.
Dalam video yang beredar luas di media sosial, terlihat turis tersebut dengan santainya lepas landas menggunakan parasut dari area kawah Bromo. Padahal, sudah menjadi rahasia umum bahwa aktivitas semacam ini dilarang keras di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Larangan ini bukan tanpa alasan. TNBTS merupakan kawasan konservasi yang memiliki ekosistem unik dan sangat rentan. Aktivitas ekstrem seperti paralayang bisa mengganggu satwa liar, merusak vegetasi, dan bahkan membahayakan keselamatan para turis lain.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama otoritas setempat telah berulang kali mengeluarkan imbauan dan aturan tegas terkait aktivitas di Bromo. Larangan paralayang, drone, dan sejenisnya adalah bagian dari upaya perlindungan alam dan menjaga ketertiban.
Warganet yang melihat video ini pun geram. Mereka menganggap aksi turis tersebut sebagai bentuk ketidakpedulian dan arogansi terhadap aturan yang berlaku. Berbagai komentar bernada kecaman pun membanjiri media sosial, menuntut agar pihak berwenang mengambil tindakan tegas. Banyak yang menyayangkan kenapa turis asing bisa dengan mudah melanggar aturan, sementara masyarakat lokal dan wisatawan lain berusaha mematuhi semua rambu yang ada.
Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak, baik turis domestik maupun mancanegara, untuk selalu menghormati dan mematuhi peraturan yang berlaku di setiap destinasi wisata. Keindahan alam Bromo adalah milik kita bersama, dan menjaganya adalah tanggung jawab kita semua.
Sebagai Informasi tambahan TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) adalah kawasan konservasi yang meliputi Gunung Bromo, Gunung Semeru, dan kawasan Tengger di sekitarnya.