 |
| Foto:ilustrasi / Pixabay.com |
Jarak satuanku menuju gunung itu sekitar 2 jam perjalanan, setelah tiba di kaki gunung mami mempersiapkan segala perbekalan dan ransum jangan sampai ada yang kurang atau tertinggal karena akan melaksanakan latihan selama 5 hari di sini saatnya kami semua menanjak atas Gunung.
Karena hari mulai malam, kami memutuskan untuk memasang tenda dan menyalakan api unggun serta Memasak ransum yang kami bawa, ada juga yang membawa sambal goreng kering, tempe bekal dari para istrinya.
"setelah selesai bersantap malam, sebagian masih terjaga dan yang lain memutuskan ubtuj beristirahat dan tak terasa sudah hampir 3 hari kami. Latihan di gunung itu, saat aku sedang beristirahat, aku terbangun dan mengecek sobirin yang tidur dispingku sudah tidak ada, aku bangun dan Mencarinya, kata yang berjaga malam itu sobirin sedang buang air kecil....
"Karena aku juga pengen buang air kecil, aku susul sobirin, malan ini adalah bulan purnama cahaya bulan cukup untuk menerangi setiap langkahku di balik pepohonan
" Entah mengapa aku melihat sobirin dari balik pohon seperti mengamati sesuatu, ku tepuk pundaknya namun dia hanya memberikan isyarat bahwa aku harus diam.
"Aku perhatikan Apa yang sedang di amatai sobirin, ternyata tisak jauh dari kami beridiri asa segerombolan orang menggunakan tudung hutan berjalan menujubpuncak demhan menggunakan obor."
"Jumlah mereka tidak banyak paling hanya 10 orang. Sobirin tak henti mengamati mereka saat mereka sudah menjauh sobirin mengajakku untuk melihat apa yang akan mereka lakukan."
"Namun aku sudah memperingatkan sobirin agar lekas kembali, takut di cari senior nanti bakal kena marah. "
"Tapu sobirin berkata ini tidak lama,setelah tau apa yang mereka lakukan kita langsung kembali ke tenda... "
"Aku Mengiyakan dari jauh dengan mengendap-endap kami mengikuti rombongan itu... Ternyata setelah tiba di puncak gunung mereka seperti mempersiapkan suatu upacara disana."
"Ternyata setelah tiva puncak gunung mereka seperti mempersiapkan suatu upacara disana terdapat lilin, kepala kambing bahkan simbol bintang serta bungkusan di dalam keranjang yang kami tidak tau apa isinya."
"Dari jauh kami mengamatu apa yang mereka lakukan, mereka mulai menyusun lilin-lilin itu membentuk sebuah nyanyian dari sebuah buku yang mereka bawa
"Aku bilang ke sobirin, sebaiknya kita kembali ke tenda saja takut terjadi sesuatu nantinya....
"Namun sobirin tetap kekeh ingin melanjutkan menyaksikan upacara yang mereka lakukan,mereka seperti bernyanyi dan ditengahnya ada kepala kambing serta melakakukan gerakan aneh...
" Bahkan, mereka menari dan melantunkan nyanyian yang terdengar seperti bahasa yang begitu awam di telinga kami.
"Salah seorang di antara rombongan itu membuka jubahnya yang ternyata seorang Perempuan berwajah cantik yang wajahnya tidak asing bagi kami...
" Dia Mengeluarkan bungkusan dari dalam keranjang yabg ternyata seorang bayi dja menyayat bayi hingga tangan si bayi itu berdarah dan darahnya menetes ketengah simbol binatang itu."
Bayi itu tidak menangis mungkin sudah menjadi mayat, kakiku semakin gemetar menyaksilan itu semua aku tarik baju sobitin, "ayo kita balik kr tenda aku takut.. "
Tapi sobirin malah menepia tanganku, dan mengatakan ini belum selesai masih penasaran... Bersambung.