 |
| Foto:Instagram/Timothy ronald |
VISTORBELITUNG.COM,– Sosok investor dan edukator kripto muda, Timothy Ronald, tak pernah berhenti mencuri perhatian publik. Setelah dikenal luas dengan kepemilikan aset kripto bernilai triliunan rupiah yang mayoritas dalam bentuk Bitcoin dan Ethereum, sebuah aset digital yang mungkin luput dari pandangan mata investor ritel, yaitu Zcash (ZEC), dikabarkan turut menghiasi portofolio diversifikasinya.
Lantas, mengapa "Raja Kripto" yang dikenal fokus pada fundamental kuat ini memilih Zcash, sebuah koin yang berfokus pada privasi, di tengah dominasi koin-koin mainstream lainnya? Tribunnews.com mencoba mengulas strategi investasi berani di balik pilihan kontroversial ini.
Timothy Ronald, pendiri Akademi Crypto dan Ternak Uang, selama ini dikenal teguh dengan prinsip investasi jangka panjang (orientasi berorientasi) dan fokus pada aset yang memiliki fundamental kuat. Ia berulang kali menekankan pentingnya diversifikasi dan manajemen risiko, serta menjauhi proyek kripto yang hanya mengandalkan hype sesaat.
Melalui family office miliknya, Ronald Capital, ia telah menunjukkan kehati-hatiannya dalam berinvestasi, terbukti dengan kepemilikan saham BBCA yang signifikan selain aset kriptonya.
Meski detail pasti mengenai persentase Zcash dalam portofolionya tidak diungkapkan secara spesifik, masuknya Zcash diyakini sejalan dengan pandangan visioner Timothy tentang masa depan keuangan digital. Zcash adalah mata uang kripto yang menonjol karena menawarkan privasi mutlak melalui penggunaan teknologi Zero-Knowledge Proofs (zk-SNARKS).
Dalam dunia kripto yang kebanyakan transaksinya transparan di blockchain, Zcash memberikan opsi kepada pengguna untuk merahasiakan pengirim, penerima, dan jumlah transaksi.
Alasan Kuat Timothy Ronald Melirik Zcash
Fokus pada Privasi (Fitur Shielded): Di saat regulasi global semakin ketat dan isu pengawasan data menjadi sorotan, Timothy Ronald kemungkinan melihat privasi sebagai fundamental teknologi yang undervalued dan sangat dibutuhkan di masa depan. Zcash menawarkan solusi bagi pengguna yang menginginkan kerahasiaan dalam transaksi keuangan mereka, menjadikannya aset dengan proposisi nilai yang unik.
Aset Diversifikasi High-Risk, High-Reward: Bagi investor yang berorientasi jangka panjang, menambahkan koin dengan fokus niche seperti Zcash dapat menjadi langkah diversifikasi yang cerdas. Meskipun mungkin memiliki volatilitas yang lebih tinggi dibandingkan Bitcoin atau Ethereum, potensi return yang besar bisa didapatkan jika adopsi fitur privasi koin ini meluas di masa mendatang.
Keyakinan pada Teknologi zk-SNARKs: Zcash adalah pionir dalam implementasi Zero-Knowledge Proofs. Teknologi ini memungkinkan verifikasi transaksi tanpa mengungkapkan data, yang dianggap banyak ahli sebagai lompatan besar dalam teknologi blockchain. Investor visioner seperti Timothy mungkin berinvestasi pada potensi jangka panjang dari teknologi di balik Zcash itu sendiri.
Meskipun Bitcoin dan Ethereum tetap menjadi tulang punggung dari aset kriptonya yang mencapai triliunan rupiah, kepemilikan Zcash oleh Timothy Ronald mengirimkan sinyal jelas: "Raja Kripto" ini tidak hanya berpegangan pada aset yang sudah mapan, tetapi juga berani bertaruh pada teknologi yang akan mendefinisikan kembali privasi di era digital.
Disclaimer: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan saran investasi. Keputusan investasi harus didasari pada riset mandiri dan pemahaman risiko. (VISTORBELITUNG.COM/Tim Redaksi)