Foto:Sumber/fb/ Alif Halim II |
" teluh hiled bintinu " 14
( santet ulat bulu bintinu )
VISTORBELITUNG.COM,uwa haji baru menyelasaikan shallat duha di surau kecil di samping rumah yang di tempati keluarga juragan aceng .
dan terdengar ada yang mengucapkan salam di luar surau
"Asallamuallikum yayi "
wa haji seperti sudah tahu siapa yang datang dan mengucapkan salam ,
"walaikum salam kakang "
uwa haji beranjak dan pergi untuk menemui seseorang di luar surau ,
terlihat seseorang ini adalah eyang sangyang tikoro yang tadi bertemu dengan ujang
wa haji turun dari surau dan menyambut eyang sangyang tikoro dan mengajak masuk kedalam
" haturan kakang : ucap wa haji sambil menjabat tangan eyang sangyang tikoro ,
dan wa haji menyakan atas kedatangan eyang sangyang tikoro secara mendadak dan ada keperluan apa ,
" yayi , kakang datang kesini untuk melihat anak nya juragan aceng , yang terkena teluh bintinu " eyang sangyang tikoro mengutarakan maksud dan tujuan nya
" kakang sudah tahu siapa dalang di balik semua ini , dan ini teluh bukan kiriman dari manusia tapi kiriman dari bangsa seperti kakang
wa haji pun mendengarkan dan sesekali mengangukan kepala tanda mengerti ,
" iya kakang , yayi juga sudah tahu dari awal dan si haur nunggul yang memberi tahukan siapa dalang semua ini "
" kakang tadi sudah memberi tahu kan ujang karena yang namanya amat telah meminta tumbal , dan malam ini malam purnama di awal tahun
tapi kakang memberi tahu kan ujang dengan tidak secara langsung dan tidak memberi
tahukan dengan jelas " ucap eyang tikor
" jadi tindakan kita bagimana kakang " tanya wa haji
" biarkan ujang yang menyelesaikan ini , dan biarakan tumbal itu memakan tuan nya sendiri " tutup eyang sangyang tikoro
***
ujang yang dari tadi berjalan dengan pertanyaan pertanyaan dalam pikiran nya sekarang sudah ada depan rumah nya pak amat , dan ujang merasa aneh saat melihat rumah besar tapi begitu kelam dan suram terlihat oleh ujang dan perasaan ujang peka dan mengingat kata kata wa haji
"astagfirullah " apa ini maksud dari wa haji
dan ujang sekarang sadar dan teringat dengan mang osin , dan teringat juga perkataan kakek misterius yang di jumpai nya tadi ,
berarti yang harus di tolong itu mang osin , tidak berpikir lama ujang berbalik dan lari untuk mengejar mang osin ,
***
mang osin yang masih berjalan sambil sesekaki melihat tas yang ia bawa , terlihat tersenyum sanbil berkata
" neng ,geulis ni bapak bawa uang dan baju buat eneng , neng punya baju baru dan nanti bisa makan enak " itu kata kata mang osin.
dia tidak tahu bahawa marabahaya lagi menunggu nya , pas di pertigaan jalan mang osin memotong jalan agar cepat sampai ke rumah nya. dan mang osin melewati jalan setapak dan melewati sawah
***
ujang yang berlari sambil berteriak teriak memanggil mang osin
" mang. ..amang " ujang memanggil manggil manh osin tapi tidak ada jawaban
sesampai nya di pertigaan jalan. .ujang kembali berlari lurus untuk menuju ke rumah mang osin , ujang berlari sekuat tenaga agar bisa menyelamatkan keluarga mangs osin dari tum*al pak amat
ujang tidak menghiraukan lelah , capek atau sakit yang ada dalam pikiran nya hanya keselamatan keluarga mang osin
sudah terlihat rumah nya mang osin ,terlihat anak mang osin yang berumur sekitaran 5 tahun lagi bermain boneka di halam rumah
dengan nafas yang ngos ngosan karena berlari ujang bertanya ke istri mang osin
" bbbii bibbbi mang osin ada "
" belum pulang jang : ada apa gitu jang, kayak nya penting " kata bi aroh istri nya kang ujang
" nanti dah bi saya jelasin , yang penting mang osin nya ada dulu " kata ujang
ujang langsung menjatuhkan diri di bale bale yang ada di depan rumah , yang begitu sejuk karena bale bale ini ada bawah pohom sawo.
terlihat mang osin sudah berjalan mendekat ke rumah nya. dan sambil berteriak teriak memanggil anak bungsu nya
" imas ,imas abah pulang " sambil berlari kecil mang osin menghampiri imas anak nya yang bungsu
" tuh jang si amang sudah datang " kata bi aroh
" alhamdulillah " ucap ujang
setelah mang osin datang , mang osin kaget ada ujang
" lah jang tadi katanya mau pulang mau bersihin rumah dan mau ke makom si emak "
kata mang osin ke ujang
" ini lebih penting mang , ini menyangkut nyawa ," kata ujang menjawab pertanyaan mang osin
mang osin heran dan bertanya tanya kenapa ujang ngomong begitu dan ada apa
" mang boleh saya minta bingkisan itu " kata ujang
" ada apa jang" ini kan cuman uang,makanan dan baju saja pemberian juragan amat ," kata mang osin
" nanti mang osin lihat sendiri apa yang ada dalam bingkisan itu"