Sanksi Baru AS Mengancam 'Armada Bayangan' Minyak Rusia -->

Sanksi Baru AS Mengancam 'Armada Bayangan' Minyak Rusia

5 Aug 2025, August 05, 2025

 

Foto:Presiden Donald Trump tengah mempertimbangkan langkah sanksi yang signifikan terhadap armada bayangan kapal tanker minyak Rusia

VISTORBELITUNG.COM,Pemerintahan Presiden Donald Trump tengah mempertimbangkan langkah sanksi yang signifikan terhadap armada bayangan kapal tanker minyak Rusia. Sanksi ini akan diberlakukan jika Presiden Vladimir Putin tidak menyetujui gencatan senjata di Ukraina. Ancaman ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan Amerika Serikat untuk menekan ekonomi Rusia, yang bergantung pada ekspor minyak dan gas, demi menghentikan invasinya ke Ukraina.


Sejak invasi Rusia ke Ukraina, negara-negara Barat memberlakukan sanksi yang ketat, termasuk batas harga minyak. Untuk menghindari sanksi ini, Rusia membangun apa yang dikenal sebagai "armada bayangan". Armada ini terdiri dari ratusan kapal tanker tua, sering kali dengan kepemilikan yang tersembunyi, yang digunakan untuk mengangkut minyak Rusia ke pembeli di seluruh dunia, terutama di Asia.


Kapal-kapal ini sering kali mengaburkan identitas mereka dengan mematikan sistem pelacakan otomatis (AIS) dan melakukan transfer kargo di laut lepas. Praktik ini tidak hanya menyulitkan penegakan sanksi, tetapi juga menimbulkan risiko lingkungan dan keselamatan pelayaran.


Sanksi terhadap armada bayangan ini akan menjadi pukulan telak bagi kemampuan Rusia untuk mengekspor minyak. Jika sanksi ini diterapkan, diperkirakan akan ada setidaknya 183 kapal tanker yang akan dikenai sanksi. Hal ini akan mengurangi secara signifikan jumlah kapal yang tersedia untuk mengangkut minyak Rusia. Beberapa analisis memperkirakan bahwa sanksi ini dapat memengaruhi hingga 700.000 barel minyak mentah per hari.


Langkah ini juga akan berdampak pada negara-negara pembeli utama minyak Rusia, seperti Tiongkok dan India, yang selama ini menjadi pasar utama bagi ekspor Rusia. Dengan berkurangnya jumlah kapal yang dapat digunakan untuk pengiriman, tarif angkutan supertanker diperkirakan akan melonjak, memaksa para pembeli untuk mencari pasokan dari sumber lain.


Ancaman sanksi ini merupakan upaya diplomasi paksa yang dirancang untuk memberikan tekanan maksimal pada Kremlin. Amerika Serikat ingin menunjukkan bahwa mereka bersedia mengambil tindakan yang lebih tegas untuk menghentikan perang. Namun, kebijakan ini tidak luput dari tantangan. 


Meskipun sanksi terhadap armada bayangan berpotensi efektif, Rusia telah menunjukkan ketahanan yang kuat terhadap sanksi sebelumnya. Para analis memperkirakan Rusia akan berusaha keras untuk menemukan cara baru untuk menghindari sanksi, seperti menarik lebih banyak kapal tua ke dalam armada bayangan.


Selain itu, sanksi ini juga berpotensi meningkatkan harga minyak global. Kenaikan harga minyak dapat berdampak pada konsumen di seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya, yang dapat menjadi pertimbangan politik.


Dengan tenggat waktu yang ditetapkan, dunia akan menunggu untuk melihat apakah ancaman ini akan berhasil memaksa Rusia untuk menghentikan perang, atau justru memicu eskalasi baru dalam perang ekonomi yang telah berlangsung selama ini.

TerPopuler