Foto:Pixabay.com |
VISTORBELITUNG.COM,Elena, seorang pelayan di penginapan tua yang megah, selalu membawa serta kotak musik kecil ke mana pun dia pergi. Kotak itu dihiasi dengan penari balet mungil, dan ketika engkolnya diputar, akan mengalunkan nada lagu "Swan Lake" yang sendu. Kotak itu adalah pemberian mendiang cucunya, Clara, seorang gadis periang yang bermimpi menjadi balerina.
Suatu hari, saat membersihkan kamar seorang tamu, Elena tak sengaja menjatuhkan kotak musik itu. Perentunya patah, dan lagu "Swan Lake" terhenti selamanya. Elena patah hati. Kotak musik itu tak lagi bisa mengeluarkan bunyi, sunyi seperti mimpinya yang pupus bersama Clara dalam kecelakaan.
Elena membawa kotak musik itu ke tukang reparasi, tapi tak ada yang bisa memperbaikinya. Dia pun menyimpannya dalam laci, tak kuasa membuangnya namun tak tahan melihatnya.
Hingga suatu hari, datanglah seorang gadis kecil penginap yang sedang berlatih balet. Dia melihat Elena yang sedang membersihkan dan bertanya tentang kotak musik yang ada di laci. Elena bercerita tentang Clara dan kotak musiknya.
Gadis kecil itu, dengan polosnya, meminta izin untuk memegang kotak musik tersebut. Dia meletakkannya di telinga dan memejamkan mata, seolah bisa mendengar alunan lagu yang telah tiada.
"Terima kasih," bisiknya, "walaupun tidak berbunyi, kotak musik ini tetap cantik."
Elena tertegun. Kata-kata gadis kecil itu memberinya pencerahan. Kotak musik itu memang tak bisa berbunyi lagi, tapi kenangan tentang Clara dan mimpinya tidak akan pernah padam.
Elena lalu mengambil pencelup dan mulai melukiskan gambar Clara, si balerina kecil, pada tutup kotak musik itu. Dengan air mata berlinang, dia tersenyum. Kotak musik itu mungkin tak bisa bernyanyi lagi, tapi kini ia menyimpan cerita dan cinta seorang nenek untuk cucunya.