Foto:Pixabay.com |
VISTORBELITUNG.COM,Dina bukan gadis biasa. Ia adalah seorang penjelajah waktu dari tahun 2242. Dengan teknologi canggih, ia bisa melompat dari satu era ke era lain. Kali ini, ia memilih untuk mengunjungi tahun 1980.
Jakarta tahun 1980 sangat berbeda dari kota masa depannya. Gedung-gedung pencakar langit belum mendominasi, lalu lintas masih lengang, dan orang-orang lebih banyak berinteraksi langsung tanpa gadget. Dina merasa seperti masuk ke dalam sebuah film klasik.
Ia menyamar menjadi seorang pelajar SMA. Dengan penampilan yang disesuaikan dengan zaman itu, ia mencoba berbaur dengan teman-teman sebayanya. Awalnya, ia merasa canggung dengan teknologi yang terbatas. Ponsel pintar, internet, dan kendaraan otonom adalah hal yang biasa baginya, namun di sini, ia harus berurusan dengan telepon umum dan kaset.
Namun, seiring berjalannya waktu, Dina mulai menikmati kesederhanaan hidup di masa lalu. Ia belajar banyak hal baru, seperti cara membuat kaset mixtape, bermain game arkade, dan mengikuti tren fashion jadul. Ia juga terkesan dengan keramahan dan gotong royong masyarakat pada masa itu.
Suatu hari, Dina tanpa sengaja bertemu dengan seorang pemuda bernama Adi. Mereka menjadi teman dekat dan berbagi cerita tentang kehidupan masing-masing. Adi penasaran dengan banyak hal tentang masa depan, sementara Dina merasa nyaman berbagi pengalamannya dengan Adi.
Namun, setiap perjalanan waktu pasti memiliki konsekuensinya. Dina harus kembali ke masa depannya. Sebelum pergi, ia memberikan Adi sebuah pesan rahasia yang hanya bisa dibaca di masa depan. Pesan itu berisi tentang penemuan ilmiah penting yang akan mengubah dunia.
Dengan hati berat, Dina mengaktifkan mesin waktu dan kembali ke tahun 2242. Ia berharap pesan yang ia tinggalkan dapat menginspirasi Adi dan orang-orang di masa depan untuk menciptakan dunia yang lebih baik.