 |
| Foto:by.canva |
VISTORBELITUNG.COM,Hujan rintik-rintik membasahi jendela kamar, menciptakan alunan melodi sendu yang menyelimuti keheningan malam. Di sudut kamar, seorang gadis kecil dengan rambut panjang terurai duduk termenung menatap bayangannya di dinding. Matanya yang besar dan gelap memancarkan kesedihan mendalam, seolah menyimpan sejuta rahasia kelam.
Namanya adalah Anya. Gadis mungil berusia tujuh tahun itu dikenal sebagai anak yang pendiam dan penyendiri. Tak banyak yang tahu tentang masa lalunya, kecuali bahwa ia pernah mengalami peristiwa traumatis yang mengubah hidupnya.
Konon, Anya pernah memiliki sahabat karib bernama Bella. Mereka tak terpisahkan, selalu bersama dalam suka maupun duka. Namun, sebuah peristiwa tragis merenggut nyawa Bella secara tak terduga. Anya menjadi saksi bisu atas kepergian sahabatnya itu. Sejak saat itu, kepribadian Anya berubah drastis. Ia menjadi murung, sering melamun, dan kerap kali berbicara sendiri.
Warga sekitar mulai merasakan kejanggalan di rumah Anya. Suara tangisan pilu sering terdengar dari kamarnya di tengah malam. Ada juga yang mengaku melihat penampakan sosok kecil berambut panjang berdiri di jendela kamar Anya. Sosok itu terlihat sangat sedih dan marah.
Suatu malam, seorang anak laki-laki bernama Dio yang baru pindah ke lingkungan itu memutuskan untuk bermain petak umpet bersama teman-temannya. Tanpa sengaja, Dio bersembunyi di dalam lemari tua di rumah Anya. Saat pintu lemari ditutup, Dio merasakan hawa dingin yang menusuk tulang. Ia mendengar suara bisikan lirih yang memanggil namanya.
"Dio... Dio... keluarlah..."
Dio mencoba membuka pintu lemari, namun terkunci rapat. Rasa takut mulai menyelimuti dirinya. Ia mendengar suara langkah kaki kecil yang mendekatinya. Dio memejamkan matanya erat-erat. Saat ia membuka mata, ia melihat sepasang mata hitam besar menatapnya tajam.
"Kau sudah mengambil milikku..." bisik suara itu dingin.
Dio menjerit sekuat tenaga. Saat pintu lemari dibuka, Dio sudah tidak ada di dalamnya. Hanya tersisa sebuah boneka beruang yang basah kuyup oleh keringat dingin.
Keesokan harinya, Dio ditemukan meninggal dunia di kamarnya. Tubuhnya dingin dan pucat pasi. Polisi yang menyelidiki kasus ini tidak menemukan tanda-tanda kekerasan. Mereka hanya menemukan sebuah boneka beruang di tangan Dio. Boneka itu adalah milik Anya.
Sejak peristiwa itu, rumah Anya menjadi tempat yang angker. Banyak orang yang mengaku melihat penampakan Anya di sekitar rumah itu. Mereka mengatakan bahwa Anya masih menyimpan dendam yang mendalam terhadap dunia.
Hingga kini, misteri kematian Dio dan kisah pilu Anya masih menjadi misteri yang belum terpecahkan. Banyak orang percaya bahwa arwah Anya masih bergentayangan di dunia, mencari keadilan atas kematian sahabatnya.