![]() |
Foto: Tangkap layar Media sosial |
VISTORBELITUNG.COM,Foto ini menampilkan fenomena bulan sabit yang terbit atau terbenam dengan warna kemerahan yang sangat pekat. Cahaya bulan tampak sangat terang di bagian tengah sabitnya, sementara bagian lainnya berwarna merah hingga oranye gelap.
Warna kemerahan ini kemungkinan besar disebabkan oleh hamburan Rayleigh di atmosfer Bumi. Ketika cahaya bulan melewati atmosfer yang tebal saat berada dekat dengan cakrawala (saat terbit atau terbenam), sebagian besar warna biru dan hijau dari spektrum cahaya dihamburkan oleh partikel-partikel kecil di udara. Warna merah dan oranye memiliki panjang gelombang yang lebih panjang sehingga lebih sedikit dihamburkan dan lebih banyak mencapai mata pengamat atau kamera.
Fenomena ini sering terlihat saat matahari terbit atau terbenam, dan prinsip yang sama berlaku untuk bulan. Bulan sabit yang baru muncul atau hampir purnama seringkali tampak lebih dramatis karena cahayanya yang lebih terang.
Informasi dalam teks di foto juga mendukung hal ini, menyebutkan kejadian tersebut terjadi pada malam Sabtu, 12 April 2025 di Indramayu dan menggunakan tagar seperti #terangbulanviral (bulan terang viral).
Jadi, kesimpulannya, foto ini kemungkinan besar menangkap momen indah saat bulan sabit terbit atau terbenam dengan warna kemerahan akibat hamburan atmosfer.
Ada beberapa wilayah di Indonesia yang mengkonfirmasi melihat kejadian serupa di internet,dan banyak Menuai Kontroversi di media sosial yang menanggapi dengan berbagai komentar netizen.