![]() |
Foto:Manga Plus |
VISTORBELITUNG.COM,Chapter 126 dari Kaiju No. 8 melanjutkan pertarungan sengit melawan Kaiju era Meireki, dengan fokus pada upaya terakhir Pasukan Pertahanan Jepang untuk menembus pertahanan monster kolosal tersebut.
Pertempuran dibuka dengan Mina Ashiro yang dengan tekad menembakkan senjata andalannya, Keraunos, ke arah Kaiju Meireki. Keraunos, dengan kekuatan destruktifnya, adalah harapan besar untuk melumpuhkan ancaman ini. Namun, Kaiju Meireki tidak tinggal diam. Ia segera membalas serangan Mina dengan tembakan sinar balasan yang kuat, berhasil menahan serangan Keraunos secara langsung.
Meskipun serangannya ditahan, Mina tetap mempertahankan tembakannya dengan gigih, mendorong Keraunos hingga hampir mencapai batas kemampuannya. Melihat Keraunos yang terlihat tidak efektif dan hampir kelebihan beban, perintah untuk mundur pun dikeluarkan kepada Mina. Situasi terasa suram, dan perasaan akan kekalahan mulai menyelimuti para pasukan.
Namun, di tengah keputusasaan tersebut, secercah harapan muncul. Kikoru Shinomiya tiba-tiba muncul di atas kepala Kaiju Meireki. Kondisinya mengkhawatirkan; ia sudah berada di ambang batas kemampuannya, dengan 51.88% kekuatan yang dilepaskan. Meskipun demikian, dengan tekad yang membara dan semangat yang membangkitkan ingatan akan orang tuanya, Kikoru mengaktifkan Numbers Weapon 4 untuk satu serangan terakhir.
Dalam momen krusial ini, kekuatan Kikoru melonjak drastis hingga mencapai 93%! Dengan sekuat tenaga, Kikoru mengayunkan kapaknya ke arah kepala Kaiju Meireki, sebuah serangan telak yang berhasil menghentikan serangan monster tersebut dan, yang terpenting, membuka celah serangan pada pertahanannya.
Melihat celah yang tercipta berkat pengorbanan Kikoru, Mina Ashiro segera memanfaatkan momen emas itu. Tanpa ragu, ia menembakkan Keraunos sekali lagi, dan kali ini, serangannya berhasil mengenai sasaran!
Chapter 126 diakhiri dengan pemandangan yang mendebarkan: Kafka Hibino dalam wujud Kaiju No. 8, berdiri tepat di depan inti Kaiju Meireki yang kini terbuka dan masih terlindungi. Ia bersiap untuk melancarkan serangan pamungkasnya, sebuah pukulan penentu yang diharapkan dapat mengakhiri pertempuran besar ini. Masa depan umat manusia kini bergantung pada serangan terakhir Kafka.
Chapter ini menyoroti ketahanan dan semangat juang karakter utama, menunjukkan bagaimana kerja sama dan pengorbanan individu dapat menciptakan peluang bahkan di tengah situasi yang paling putus asa. Ini juga mengatur panggung untuk klimaks pertarungan melawan Kaiju Meireki, dengan Kafka sebagai garis pertahanan terakhir.