![]() |
Foto:Kereta Api Gantung |
VISTORBRLITUNG.COM,Internasional - Sebuah gambar yang menghebohkan jagat maya kembali memantik diskusi panas di kalangan sejarawan amatir dan pegiat teori konspirasi. Gambar tersebut menampilkan sebuah sistem transportasi menyerupai kereta gantung atau monorel layang yang sangat canggih untuk zamannya, dengan narasi di atasnya bertuliskan "The Leftover Advance Civilization of Tartaria".
Gambar hitam putih ini menunjukkan sebuah gerbong kereta yang tergantung terbalik di bawah struktur rel baja yang rumit dan melengkung. Latar belakang gambar menunjukkan bangunan-bangunan tua dan lingkungan yang tampak seperti era industrial awal atau pertengahan.
Narasi "The Leftover Advance Civilization of Tartaria" secara langsung merujuk pada teori konspirasi populer yang mengklaim adanya peradaban kuno atau "kekaisaran" yang maju, bernama Tartaria, yang pernah eksis dan memiliki teknologi superior, namun keberadaannya telah dihapus dari catatan sejarah.
Para penganut teori ini seringkali menunjuk pada arsitektur-arsitektur megah dan sistem transportasi yang tidak lazim di masa lalu sebagai bukti adanya teknologi yang lebih maju dari yang kita ketahui. Gambar monorel layang ini pun menjadi salah satu "bukti" yang mereka sodorkan.
Namun, di sisi lain, para sejarawan dan ahli teknik umumnya memiliki penjelasan yang lebih rasional. Sistem transportasi seperti yang terlihat dalam gambar ini sangat menyerupai Wuppertal Suspension Railway atau Schwebebahn Wuppertal di Jerman.
Schwebebahn Wuppertal adalah sistem kereta gantung gantung yang ikonik, diresmikan pada tahun 1901. Desainnya memang revolusioner pada masanya, di mana gerbong-gerbongnya digantung di bawah rel dan bergerak di atas Sungai Wupper. Teknologi ini memungkinkan transportasi efisien di wilayah yang padat penduduk dengan topografi yang menantang.
Meskipun terlihat sangat canggih dan futuristik untuk awal abad ke-20, sistem ini adalah hasil dari inovasi dan kecerdasan rekayasa manusia pada era industrial, bukan peninggalan peradaban yang hilang. Foto-foto dan arsip sejarah yang ada sangat banyak mendokumentasikan pembangunan dan operasional Schwebebahn ini.
Meski demikian, keberadaan gambar-gambar seperti ini yang dikaitkan dengan narasi "Tartaria" terus memicu perdebatan di media sosial dan forum-forum online. Bagi sebagian orang, ini adalah bukti nyata bahwa sejarah yang kita ketahui mungkin tidak lengkap. Sementara bagi yang lain, ini adalah contoh bagaimana sebuah gambar otentik bisa dibingkai ulang untuk mendukung narasi teori konspirasi.
Fenomena ini menunjukkan bagaimana era digital memungkinkan penyebaran informasi (dan disinformasi) dengan sangat cepat, sekaligus mendorong publik untuk lebih kritis dalam memilah sumber dan informasi yang mereka terima. Apakah ini benar-benar sisa peradaban yang terlupakan, atau sekadar potret inovasi brilian dari masa lalu yang kini dibumbui misteri? Keputusan ada pada pembaca.