![]() |
Foto:pixabay |
VISTORBELITUNG.COM,Beberapa waktu terakhir, komunitas kripto dihebohkan dengan volatilitas ekstrem yang menimpa harga token Polyhedra Network (ZKJ). Penurunan signifikan ini memicu banyak pertanyaan dan kekhawatiran di kalangan investor. Berdasarkan analisis terkini dan laporan dari berbagai sumber, jatuhnya harga ZKJ bukan disebabkan oleh satu faktor tunggal, melainkan kombinasi kompleks dari insiden spesifik, tekanan pasokan, dan dinamika pasar.
1. Transaksi Abnormal dan Krisis Likuiditas pada Pasangan ZKJ/KOGE
Pemicu utama yang diduga menjadi biang keladi anjloknya ZKJ adalah serangkaian transaksi abnormal on-chain yang terjadi pada pasangan perdagangan ZKJ/KOGE. KOGE sendiri adalah token tata kelola dari 48 Club DAO. Insiden ini berpusat pada krisis likuiditas yang parah di pool USDT KOGE.
Diduga, tim KOGE gagal menyediakan likuiditas yang memadai untuk token mereka. Situasi ini memaksa pemegang KOGE untuk melakukan penjualan paksa, mengonversi KOGE mereka menjadi ZKJ. Alhasil, terjadi tekanan jual masif pada pasangan ZKJ/KOGE, yang secara langsung menyeret harga ZKJ turun drastis.
Beberapa pihak bahkan menggambarkan kejadian ini sebagai "rug dari kedua sisi," mengindikasikan adanya disfungsi atau manipulasi yang merugikan baik pemegang KOGE maupun ZKJ. Analisis awal juga menunjukkan adanya operasi terkoordinasi dari beberapa alamat dompet yang secara bersamaan menarik likuiditas bilateral ZKJ/KOGE dan melakukan penjualan ZKJ dalam skala besar, mempercepat penurunan harga secara eksponensial.
2. Tekanan dari Token Unlock (Pembukaan Kunci Token)
Faktor signifikan lain yang berkontribusi terhadap penurunan harga adalah jadwal pelepasan kunci token (token unlock) ZKJ yang masif. Polyhedra Network memiliki jadwal unlock yang telah ditentukan sebelumnya. Sebagai contoh, pada 19 Mei 2025, sejumlah besar 15,5 juta token ZKJ dilepaskan ke pasar. Pelepasan pasokan baru yang berjumlah signifikan ini secara inheren menciptakan tekanan jual, terutama jika permintaan pasar tidak mampu mengimbangi tambahan pasokan tersebut.
Kekhawatiran semakin meningkat mengingat adanya jadwal unlock token ZKJ berikutnya pada bulan-bulan mendatang (seperti 19 Juni, 19 Juli, dan seterusnya). Ini menimbulkan spekulasi dan kecemasan tentang potensi tekanan jual berkelanjutan di masa depan.
3. Sentimen Pasar Negatif dan Kepanikan Jual
Dampak dari dua faktor di atas memicu sentimen pasar yang sangat negatif dan gelombang kepanikan jual di kalangan investor.
Hilangnya Kepercayaan Komunitas: Insiden likuiditas dan dugaan manipulasi telah mengikis kepercayaan komunitas terhadap proyek Polyhedra Network. Tuduhan salah kelola semakin memperburuk situasi.
Dominasi Whale dan Bot: Ketika pasar dilanda ketidakpastian dan volume perdagangan ritel menurun, pasar menjadi lebih rentan terhadap dominasi investor besar ("whale") dan bot trading. Hal ini dapat mempercepat penurunan harga karena order book menjadi lebih tipis dan mudah dimanipulasi.
Efek FUD (Fear, Uncertainty, and Doubt): Berita negatif dan spekulasi yang beredar luas di media sosial dan forum kripto memicu efek FUD, mendorong investor untuk melakukan penjualan panik demi menghindari kerugian lebih lanjut.
Secara ringkas, anjloknya harga Polyhedra Network (ZKJ) merupakan dampak kumulatif dari transaksi abnormal dan krisis likuiditas yang terkoordinasi pada pasangan perdagangan ZKJ/KOGE, diikuti oleh tekanan pasokan yang signifikan akibat jadwal token unlock, serta diperparah oleh sentimen pasar yang negatif dan kepanikan jual.
Meskipun tim Polyhedra Network dilaporkan sedang meninjau situasi ini, dampak terhadap kepercayaan investor telah sangat terasa. Bagi para investor yang saat ini memegang ZKJ atau mempertimbangkan untuk berinvestasi, kehati-hatian ekstrem dan riset mandiri yang mendalam adalah keharusan. Memantau perkembangan dari tim Polyhedra serta dinamika pasar kripto secara keseluruhan akan menjadi kunci dalam menavigasi volatilitas yang sedang berlangsung.