 |
| Foto:Sheikh Hamdan bin Mohammed Al Maktoum, |
VISTORBELITUNG.COM,DUBAI – Komunitas kripto di seluruh dunia tengah dihebohkan oleh laporan yang beredar luas bahwa Putra Mahkota Dubai, Sheikh Hamdan bin Mohammed Al Maktoum, secara tidak langsung mengindikasikan adanya kelangkaan XRP di meja perdagangan Over-The-Counter (OTC) di wilayah tersebut. Meskipun belum ada pernyataan resmi langsung dari istana kerajaan, laporan ini telah menyebar cepat di platform media sosial dan forum kripto, memicu spekulasi tentang potensi "supply shock" (guncangan pasokan) besar-besaran untuk aset digital XRP.
Kabar ini pertama kali mencuat dari sumber-sumber yang dekat dengan lingkaran keuangan di Dubai, yang menyebutkan adanya peningkatan volume permintaan XRP yang signifikan dari investor institusional dan individu berkapitalisasi tinggi. Meja OTC, yang biasanya melayani transaksi besar di luar bursa publik untuk meminimalkan dampak harga, dilaporkan kesulitan memenuhi permintaan tersebut karena pasokan yang menipis.
Dubai telah lama dikenal sebagai salah satu pusat inovasi keuangan dan teknologi blockchain global. Dengan visi ambisius untuk menjadi hub kripto terkemuka, minat terhadap aset digital, termasuk XRP, terus meningkat di kalangan elite dan investor di Uni Emirat Arab. Keterlibatan tokoh sekelas Putra Mahkota, meskipun belum terkonfirmasi secara resmi dan langsung mengutipnya, menambah bobot pada narasi kelangkaan ini.
Jika laporan ini benar, kelangkaan XRP di meja OTC dapat memiliki implikasi besar bagi pasar. "Supply shock" terjadi ketika permintaan jauh melebihi penawaran yang tersedia, yang secara teori dapat memicu lonjakan harga yang signifikan. Bagi XRP, aset kripto yang terkait erat dengan Ripple Labs dan fokusnya pada pembayaran lintas batas, guncangan pasokan ini bisa menjadi katalisator penting:
Akan adanya Kenaikan Harga Potensial Kurangnya pasokan yang tersedia di pasar OTC dapat mendorong pembeli institusional untuk beralih ke bursa publik, meningkatkan tekanan beli dan berpotensi mendorong harga XRP naik secara drastis.
Pergeseran Dinamika Pasar Ini mungkin menunjukkan adopsi institusional yang lebih dalam dan kepercayaan yang tumbuh terhadap utilitas XRP, terutama setelah kejelasan regulasi yang lebih baik di beberapa yurisdiksi.
Volatilitas Peningkatan akan Spekulasi seputar "supply shock" ini sendiri dapat menyebabkan peningkatan volatilitas harga karena para pedagang mencoba memanfaatkan situasi tersebut.
Setelah kabar ini menyebar, komunitas XRP (sering disebut #XRPArmy) langsung merespons dengan antusiasme, melihatnya sebagai validasi atas potensi aset tersebut. Volume perdagangan XRP di beberapa bursa terpantau mulai menunjukkan lonjakan, meskipun masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan definitif tentang tren harga jangka panjang.
Pihak Ripple Labs belum memberikan komentar resmi terkait laporan ini. Penting bagi investor untuk tetap berhati-hati dan melakukan riset sendiri (DYOR) mengingat sifat pasar kripto yang volatil dan seringkali dipengaruhi oleh rumor. Namun, laporan dari Dubai ini, jika terbukti, bisa menjadi sinyal kuat akan perubahan signifikan dalam dinamika pasokan dan permintaan XRP di masa mendatang.