Dramatis! Petugas Surabaya Berhasil Selamatkan Dua Santri yang Terjebak Puing Musala di Sidoarjo -->

Dramatis! Petugas Surabaya Berhasil Selamatkan Dua Santri yang Terjebak Puing Musala di Sidoarjo

30 Sept 2025, September 30, 2025

 

Foto:Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) 

VISTORBELITUNG.COM,SIDOARJO – Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Surabaya berhasil menuntaskan misi penyelamatan yang dramatis di lokasi ambruknya musala Pondok Pesantren Al Khozini, Buduran, Sidoarjo. Pada Selasa, 30 September 2025, petugas berhasil membuka jalur evakuasi untuk menyelamatkan dua santri, yang diidentifikasi bernama Yusuf dan Wahyu, yang terjebak di bawah puing-puing reruntuhan.


Dua santri tersebut berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat setelah berjam-jam terjebak di bawah material bangunan yang ambruk pada Senin, 29 September 2025. Peristiwa nahas tersebut terjadi saat para santri sedang melaksanakan salat Ashar berjamaah.


Keberhasilan evakuasi Yusuf dan Wahyu ini merupakan hasil dari upaya keras dan kolaborasi intensif tim SAR gabungan, termasuk personel dari Surabaya yang membawa peralatan canggih.


Petugas BPBD dan DPKP Surabaya dikenal memiliki keahlian dalam operasi penyelamatan di tengah reruntuhan. Tim ini mengerahkan metode evakuasi manual yang sangat hati-hati, terutama karena kekhawatiran getaran dari alat berat dapat memperparah kondisi reruntuhan. Tim fokus menggali lubang dan celah kecil untuk menjangkau korban yang masih hidup.


Kisah evakuasi dua santri ini menyiratkan adanya komunikasi yang mengharukan antara petugas rescue dan korban dari balik reruntuhan. Dalam laporan media lain, salah satu santri yang terjebak, Yusuf (16), masih mampu menjawab lirih pertanyaan petugas mengenai kondisinya, memberikan harapan besar bagi tim penyelamat untuk terus berjuang.


Ambruknya musala Ponpes Al Khozini merupakan insiden besar yang menyebabkan puluhan santri luka-luka dan beberapa korban meninggal dunia. Hingga Selasa malam, tim SAR gabungan masih terus bekerja keras di bawah komando Basarnas untuk mencari korban lain yang diduga masih tertimbun reruntuhan bangunan bertingkat tersebut.


Pemerintah Kota Surabaya menyatakan telah mengirimkan bantuan berupa mobil khusus dengan perlengkapan modern seperti life detector dan search camera untuk mendeteksi keberadaan korban di balik material bangunan, menunjukkan semangat solidaritas antar daerah dalam menghadapi musibah kemanusiaan ini.


Keberhasilan menyelamatkan Yusuf dan Wahyu dalam kondisi selamat menjadi secercah harapan di tengah duka mendalam yang menyelimuti Pondok Pesantren Al Khozini dan seluruh masyarakat Sidoarjo.

TerPopuler