Ambisi Besar Komunitas Pi Network, dari 'Rival Bitcoin' Berada di Titik Terendah $0,21 USD -->

Ambisi Besar Komunitas Pi Network, dari 'Rival Bitcoin' Berada di Titik Terendah $0,21 USD

14 Oct 2025, October 14, 2025

 

Foto:Pi network/X

VISTORBELITUNG.COM,Beberapa tahun lalu, Pi Network muncul dengan janji revolusioner: memungkinkan siapa saja menambang mata uang kripto hanya dengan ponsel, tanpa menghabiskan baterai atau daya listrik yang masif. Konsep "mobile mining" yang inklusif ini segera menarik jutaan pengguna, menjadikannya salah satu komunitas kripto terbesar di dunia. Ambisi para pionirnya pun tak main-main: Pi Network digadang-gadang akan menjadi "Rival Bitcoin" atau setidaknya, alternatif desentralisasi yang lebih ramah lingkungan dan mudah diakses.


Namun, dalam perjalanan menuju realisasi, Pi Network menghadapi tantangan berat, terutama terkait peluncuran mainnet terbuka dan penetapan nilai di pasar. Alih-alih melambung tinggi seperti yang diimpikan para penggunanya, koin Pi kini tercatat berada di titik harga yang sangat rendah, sekitar $0,21 USD (berdasarkan data IOU/pasar tertentu). Penurunan drastis ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan komunitas dan pengamat kripto: Apa yang terjadi pada Pi Network?


Perbandingan Pi dengan Bitcoin memang menarik. Bitcoin menggunakan mekanisme Proof-of-Work (PoW) yang boros energi dan membutuhkan perangkat keras mahal, sementara Pi Network menawarkan konsep penambangan yang ringan dan berbasis lingkaran kepercayaan (Trust Graph). Keunggulan ini membuat Pi dengan cepat mengumpulkan lebih dari 60 juta pengguna (Pioneers).


Sayangnya, hingga saat ini, Pi Network masih beroperasi dalam fase Enclosed Mainnet atau mainnet tertutup. Artinya, koin Pi (PI) yang ditambang belum dapat diperdagangkan secara bebas di bursa kripto mayoritas. Harga $0,21 USD yang muncul di beberapa platform seringkali merujuk pada IOU (I Owe You) atau kontrak berjangka yang tidak mencerminkan nilai pasar yang sebenarnya atau likuiditas yang teruji.


Keterbatasan ini menjadi bumerang. Sementara Bitcoin dan kripto senior lainnya memiliki likuiditas tinggi dan adopsi pasar yang luas, Pi masih terperangkap dalam ekosistemnya sendiri. Keraguan akan transparansi, peluncuran mainnet terbuka yang tak kunjung terealisasi, serta tuduhan scam yang sering menyertai proyek-proyek crypto-mining berbasis ponsel, semakin menekan sentimen pasar terhadap Pi.


Penurunan harga ke level $0,21 USD adalah cerminan dari keraguan pasar dan kurangnya utilitas nyata yang dapat diperdagangkan. Para Pioneers yang telah berinvestasi waktu bertahun-tahun untuk menambang Pi kini berada di persimpangan: tetap setia menunggu peluncuran mainnet terbuka, atau menerima kenyataan bahwa Pi Network mungkin hanyalah sebuah eksperimen yang gagal mencapai potensi maksimalnya.


Untuk mewujudkan mimpinya sebagai "Rival Bitcoin", Pi Network harus segera melampaui fase Enclosed Mainnet. Hal-hal yang krusial untuk dilakukan antara lain:


Peluncuran Mainnet Terbuka Ini adalah langkah kunci untuk memberikan likuiditas sejati dan memungkinkan koin Pi diperdagangkan secara bebas.

 

Membangun Utilitas Nyata Menciptakan ekosistem dApps (aplikasi terdesentralisasi) dan kasus penggunaan yang nyata agar pengguna memiliki alasan untuk memegang dan membelanjakan koin Pi, bukan hanya menjualnya.


Transparansi Penuh oleh Tim pengembang perlu berkomunikasi lebih transparan mengenai kemajuan teknis dan rencana jangka panjang.


Jika Pi Network berhasil mengatasi hambatan-hambatan ini, maka harapan untuk melihatnya bangkit kembali akan terbuka lebar. Namun, jika tidak, kisah Pi Network akan tercatat sebagai salah satu ambisi kripto besar yang harus terhenti di titik terendah, jauh dari takhta Raja Kripto, Bitcoin.

TerPopuler