![]() |
| Foto: Negara Bhutan |
VISTORBELITUNG.COM,Negara kecil di Himalaya, Bhutan, yang dikenal dengan fokusnya pada Kebahagiaan Bruto Nasional, kini kembali menjadi sorotan dunia karena strategi finansialnya yang tak terduga: investasi besar di Bitcoin (BTC).
Berdasarkan laporan terbaru, Bhutan melalui perusahaan investasi negara, Druk Holding and Investments (DHI), diketahui memiliki cadangan Bitcoin dalam jumlah fantastis.
Tercatat, Bhutan masih memegang sekitar 10.769 Bitcoin (BTC), menjadikannya salah satu pemegang aset kripto terbesar di antara pemerintahan global.
Dengan fluktuasi harga Bitcoin yang kian melonjak, nilai aset yang dimiliki Bhutan saat ini mencapai angka yang mencengangkan.
Berdasarkan harga Bitcoin per 23 Oktober 2025 yang berkisar di sekitar $109.801 per BTC (sekitar Rp 1,8 Miliar, dengan asumsi kurs Rp 16.600 per Dolar AS), total nilai aset Bitcoin milik Bhutan ini diperkirakan mencapai:
Dalam Dolar AS: $109.801 \times 10.769 BTC \approx $1,18 Miliar Dolar AS
Dalam Rupiah: Rp 1,8 Miliar \times 10.769 BTC \approx Rp 19,3 Triliun Rupiah
Angka ini memperkuat posisi Bhutan sebagai pemain kunci di pasar kripto global, bahkan melebihi hampir 40% dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut di tahun-tahun sebelumnya.
Investasi Bitcoin Bhutan bukanlah pembelian tunggal, melainkan hasil dari strategi ambisius yang telah dijalankan secara rahasia sejak tahun 2020. DHI diketahui memanfaatkan kelebihan energi hidroelektrik dari sungai-sungai di Bhutan untuk menjalankan operasi penambangan Bitcoin skala besar.
Penambangan kripto ini menjadi solusi cerdas bagi Bhutan untuk memanfaatkan kelebihan pasokan listrik mereka, terutama di musim hujan, alih-alih membiarkannya terbuang.
Meskipun memegang jumlah Bitcoin yang besar, DHI juga sesekali melakukan transfer atau penjualan sebagian kecil aset. Pada beberapa kesempatan, Bhutan mentransfer sejumlah BTC untuk tujuan yang dikabarkan adalah:
Mengamankan Cadangan Devisa: Penjualan dilakukan untuk memperkuat cadangan devisa negara di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Mendanai Kebutuhan Negara: Hasil keuntungan dari Bitcoin bahkan pernah digunakan untuk mendanai kenaikan gaji sektor publik, mencegah migrasi tenaga kerja, dan mendukung stabilitas fiskal.
Perdana Menteri Bhutan, Tshering Tobgay, sebelumnya juga pernah menyatakan bahwa cadangan Bitcoin negara tersebut telah memberikan manfaat yang signifikan dan menguntungkan bagi rakyatnya.
Kepemilikan Bitcoin dalam jumlah masif ini menegaskan bahwa Bhutan bukan hanya surga bagi pencari kedamaian dan kebahagiaan, tetapi juga pemain strategis yang cerdas dalam dunia keuangan digital yang sangat modern.
